Komite kebinetpemerintah Netanyahu Ahad (13/11) akan mendiskusikan usulan undang-undanglarangan azan pada sidang pekanan yang digelar hari ini. UU tersebut mencakuplarangan penggunaan pengeras suara di berbagai distrik Arab dan kota pantaisebelum diajukan ke dewan Knesset untuk disahkan.
Draft undang-undangyang diajukan partai Bet Yahudi Muthi Yogev ekstrim kanan serta sejumlah aleglainya mengusulkan adanya pelarangan adzan melalui pengeras suara dengan alasanmengganggu ketenganan kaum pemukim Israel disamping polusi suara. Dengan undang-undangtersebut kepolisian Zionis berhak memanggil para muadzin untuk dimintaiketerangan jika mereka tetap adzan bahkan bisa ditimpakan hukuman pidana dandenda uang bila mereka melanggarnya.
Para pengusungundang-undang ini mengklaim terdapat ratusan ribu warga yang tinggal di entitasIsrael di Jalil Nagev dan Al-Quds juga Tel Aviv dan Yava mengeluhkan kondisiini. Mereka sangat terganggu dengan suara adzan melalui pengeras suara darimasjid-masjid selama beberapa kali bahkan di pagi hari butapun mereka telahmendengar adzan.
Undang-undang iniuntuk menegaskan kebebasan beragama jangan sampai mengganggu kebebasan umumatau mengganggu sendi kehidupan. UU ini melarang kaum muslimin mengumandangkanadzan melalui pengeras suara juga larangan pengumuman solidaritas social melaluipengeras suara. (asy/PIP)