Surat kabar Zionis Ma&rsquoarev mengatakan bahwa aksi penembakan yangdilakukan polisi Palestina Muhammad Turkman pada Senin (31/10) lalu di posmiliter Bet Eil dekat Ramallah bukanlah aksi yang pertama dan nampaknya jugatidak akan menjadi aksi yang terakhir dilakukan anggota keamanan Palestina.
Ma&rsquoarev edisi Rabu (2/11) menyebutkan bahwa seorang anggotakeamanan di dinas intelijen umum Palestina pada akhir bulan Desember 2015 lalutelah sampai ke pos militer Hazma dan menembak para serdadu Zionis dan melukai sejumlahserdadu.
Pada 31 Januari 2016 seorang anggota polisi Palestina melakukan aksipenembakan ke pos militer DCO.
Ma&rsquoarev mengatakan kali ini pengawal pribadi Jaksa Agung Palestinamenembak para serdadu Zionis di pos militer Bet Eil dan melukai tiga orang.
Ma&rsquoarev melanjutkan &ldquoPartisipasi anggota keamanan Palestina dalamaksi-aksi bukanlah hal baru dan tidak harus mengagetkan siapapun. Karena selamaintifadhah kedua puluhan anggota dari berbagai dinas keamanan Palestina ikutdalam aksi-aksi melawan penjajah Zionis.
Yang membedakan intifadhah sekarang ini dengan intifadhahsebelumnya terang Ma&rsquoarev bahwa intifadhah sekarang ini tidak terorganisirdan tidak diinisiasi oleh pemimpin dan dalah banyak yang bertanggung jawabmelakukan aksi-aksi ini adalah individu dan tidak ada jaringan organisasi dantanpa ada arahan dari kelangan pimpinan perlawanan.
Karakter ini menurut Ma&rsquoarev sesuai dengan aksi-aksi yangdilakukan anggota pasukan keamanan Palestina dalam intifadhah al-Quds. Ma&rsquoarevmemperkirakan adanya kemungkinan meningkatnya aksi-aksi yang dilakukan anggotakeamanan Palestina dan sudah seharusnya arahan umum militer Zionis berdasarkankemungkinan tersebut. (was/melayu.palinfo.com)