Juru bicara departemen luar negeri Amerika Mark Toner Jum&rsquoat (28/10)mengatakan rezim Basyar Asad menggunakan senjata kimia di Suriha sebanyak tigakali antara tahun 2004 dan 2015.
Dalam konferensi pers yang dilakukan di depan kantor Deplu di Washington  ia menegaskan apa yang terjadi dalam laporanbersama antara PBB dan Organisasi Pelarangan senjata kimia tentang penggunaansenjata yang dilakukan rezim Asad dalam kurun waktu tersebut. Ternyata Asadtelah menggunakan senjata kimia sebanyak tiga kali dalam kurun waktu tersebut.
Toner mengisyaratkan aksi rezim Asad ini telah menyebabkan kerugian bagibangsa Suriah yang lebih mematikan dan lebih besar ketimbang ISIS. Di sisilain delegasi tetap Rusia untuk PBB Vitaly Churkin menyebutkan &ldquoLaporankomite tadi telah didiskusikan di Dewan Keamanan dan tidak terdapat bukti-buktiketerlibatan seorangpun dalam penggunaan senjata kimia tersebut&rdquo.
Saat menanggapi pernyataan persnya setelah selesai mengadakan rapattertutup untuk membahas senjata kimia di Suriah. Semua anggota yang tergabungdalam komite bersama membahas tentang seuatu yang terjadi di Suriah sejak duatahun yang lalu. Namun mereka tidak ada di sana. Laporan yang kita diskusikanhari ini adalah laporan teknis dan sangat lucu. Dan kami yakin bahwa laporanini masih perlu kajian mendalam dan pemeriksaan terhadap bagian-bagian setiaplevelnya.
Jum&rsquoat kemarin laporan bersama antara PBB dan Organsiasi Larangan SenjataKimia menegaskan militer rezim Suriah terlibat serangan gas beracun terhadapdistrik Qaminas Idlib tahun 2015. Sejumlah helicopter milik satuan militer 253dan 255 yang termasuk dalam kompi 63 tentara rezim Asad telah menjatuhkandrum-drum chlor dari ketinggian 1000 meter di Idlim pada 16 Maret 2015 lalu.
Ia mengisyaratkantentara rezim Shuriah bertanggung jawab atas dua serangan kimia di dua tempat sekaligusRaef dan Idlib pada April 2014 dan Maret 2015. ISIS juga bertanggung jawab atasserangan kimia di Raif dan Aleppo pada 21 Agustus  tahun kemarin.
Disebutkan dualembaga bersama antara PBB dan organisasi pelarangan senjata Kimia yangdijadikan rujukan DKPBB pada Agustus tahun kemarin telah melakukan penyelidikanterkait penggunaan senjata kimia di Suriah pada tahun 2014 dan 2015 dan telahmenyerahkan lapora bulananya pada 24 Agustus. (asy/PIP)