Saat aktivitas penggalian bawahtanah di Al-Aqsha yang dilakukan instansi penjajah di Al-Quds makin intensdemikian halnya dengan bertambahnya jumlah penggerebek warga yahudi keAl-Aqsha tiba-tiba PM Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan niatnya akan ikutterlibat langsung dalam aktivitas penggalian bawah tanah di masjid kiblat umatIslam pertama itu. Para pakar menilai pengumumkan Netanyahu adalah bentukhysteria yang akan meletakkan Al-Aqsha di kawah gunung berapi.
Sekjen Front Islam KristenPembela Al-Quds dan Tempat Suci Hana Isa menilai deklarasi Netanyahu adalahusaha mencari alasan atas kegagalannya di forum-forum internasional terutamasetelah UNESCO memutuskan untuk mengeluarkan dua resolusi selama 10 hari yangmenegaskan status Islam bagi masjid Al-Aqsha dan identitasi Arab Islam bagiKota Tua di Al-Quds dan menolak terminology-terminologi Israel.
Mengubah Status Quo
Sebelumnya Netanyahumengumumkan akan ikut langsung dalam menggali terowongan bawah tanah dengan&ldquomengangkut tanah&rdquo dari bawah Al-Aqsha dan menyerukan masyarakat Yahudi untukbergabung. Ini sebagai tantangan kepada dunia Arab dan Islam melalui intensitaspenggalian bawah tanah dan pengubahan status quo di Al-Quds.
Kepada Pusat InformasiPalestina Isa mengatakan penggalian bawah tanah di kota Al-Quds berlangsungsejak tahun 1967 hingga saat ini untuk mencari jejak-jejak yang membuktikanadanya peninggalkan yahudi di masa lalu di lokasi tersebut. Sehingga ada 104penggalian bawah tanah di Al-Quds terutama di sekitar Al-Aqsha 22 diantaranya penggalian aktif 4 di bawah dan sekitar Al-Aqsha 5 di wilayahSilwan 5 di Kota Tua serta 8 di beberapa titik lainnya.
Isa menjelaskan maksudterowongan aktif adalah ia terus dikerjakan sepanjang waktu tanpa henti sampaimereka menemukan peninggalan yang diklaim milik Yahudi di sana.
Para pakar mengaitkan antaradeklarasi Netenyahu dan rekomendasi polisi Israel mengizinkan anggota KnessetYahudi berkunjung ke Masjid Al-Aqsha dan resolusi terakhir UNESCO yangmenegaskan hak Palestina Islam di masjid Al-Aqsha dan Al-Quds bahwa politikIsrael meyahudikan dan membidik tempat suci itu terus berjalan semakin intens.
Netanyahu Ikuti Jejak PenjahatPerang Sharon
Ketua Masjid Al-Aqsha SyekhUmar al-Kiswani memperingatkan langkah Netanyahu bisa menyeret kawasan kepadabencana yang akibatnya tidak diinginkan oleh siapapun. Sebab rakyat Palestinatidak akan tinggal diam.
Dalam pernyataan persnya Syekhal-Kiswani menyatakan ini penggerebekan pertama Perdana Menteri Israel sejakmereka menjajah (menduduki) Al-Quds Timur sejak Juni 1967. Sehingga Netanyahubertanggungjawab pribadi dan pemerintahannya apa yang terjadi di Al-Quds danAl-Aqsha.
Sebelumnya kunjungan ArielSharon pemimpin Likud ke masjid Al-Aqsha pada 28 September 2000 telah memicuamarah besar bangsa Palestina sehingga meletus Intifadhah Al-Aqsha yangberlangsung hingga beberapa tahun.
Keputusan Histeria Reaksi atasUNESCO
Menurut pakar urusan zionis danilmu jurnanistik di Universitas Al-Quds Ahmad Rafiq Iwadh bahwa langkahNetanyahu adalah bagian dari rentetan hysteria Israel atas resolusi UNESCOterkait Al-Quds. Netenyahu sebelumnya mengatakan bahwa UNESCO adalah pentassia-sia. Apakah mereka tak membaca Taurat bahwa yahudi diberi kepemilikanPalestina artinya Israel menjajah Palestina adalah penegasan kehendak tuhantegas Netanyahu.
Iwadh menyatakan jikaNetanyahu jadi mengayak tanah mencari peninggalan yahudi di bawah Al-Aqsha makaini hysteria ke sekian kalianya karena dunia tidak mengakui yahudi memilikinya.(at/pip)