Ketua StudiIlmu Politik di Universitas Hebron dan anggota Jaringan Politik Palestina Dr.Bilal Shubaki menegaskan tidak ada alasan untuk menafikan sifat &ldquointifadhah&rdquoterhadap peristiwa perlawanan yang meletus sejak Oktober 2015 lalu. MenurutnyaIntifadhah saat ini sangat tajam.
Dalamwawancaranya dengan Pusat Informasi Palestina dalam momen peringatan setahunIntifadhah Al-Quds Shubaki mengatakan sebagian orang menilai Intifadhah kaliini kehilangan opsi-opsi dan alternative atau Intifadhah skeptis dan frustasi.Pandangan ini dangkal sebab menilai berdasarkan kasus global Palestina.Persoalan yang dihadapi Intifadhah saat ini karena faksi-faksi Palestina tidakterlibat secara jelas dan terorganisir.
Ia menjelaskansemua faksi ada sebagai basis massa namun tidak menjadi frame organizing dariaksi Intifadhah saat ini. Sehingga bagi Intifadhah ini menjadi tantanganpadahal keberlanjutannya tergantung oleh elit dan pimpinan dari aksi perlawanandan konfrontas ini.
Berikut petikanwawancaranya:
Bisakah gerakanperlawanan massa yang dimulai dari Oktober 2015 disebut Intiffadhah?
Memang ada yangmempertanyakan aksi perlawanan yang dimulai sejak Oktober 2015 apakah disebutIntifadhah atau Protes Massa. Namun saya berkeras untuk memberi namaIntifadhah.  Tidak ada alasan untukmenafikan sifat &ldquointifadhah&rdquo terhadap peristiwa tersebut sebab tidak adastandar obyektif yang menentukannya dan menghukuminya demikian.
Apa yang membedakanIntifadhah kali ini dengan Intifadhah sebelumnya dalam sejarah bangsa Palestina?
Memang darisisi ketajaman dan kekuatan berbeda dengan sebelumnya atau Intifadhah I yangbersifat setiap hari dalam melawan Israel. intifadhah kali ini tidak meratanamun terjadi di beberapa titik dengan tingkat yang berbeda-beda satu samalain.
Di awal kuatkemudian melemah dan kemudian melemah kembali. Dari sisi faktornya ini terjadikarena tidak adanya harapan penyelesaian politik dalam persoalan Palestina sehinggarakyat menyimpan kekecewaan ditambah indicator politik dan sosial yang bisameledakkan situasi.
Apa tantanganIntifadhah kali ini?
Pertama tidakadanya kompas/panduan. Namun tidak berarti ia tidak berarti ia tidak rasional. Meskitanpaknya warga Palestina tidak tahu kemana akan pergi/mengarah dengankonfrontasi ini namun ia sadar bahwa bertahan dengan situasi terjajahtertekan tertindas juga tidak rasional. Sehingga ada keyakinan bahwakonfrontasi ini bisa mendorong faksi-faksi perlawanan ke arah langkah alternativebaru.
KeduaIntifadhah kali ini ada yang mengira bahwa ia kehilangan opsi-opsi atautepatnya intifadhah frustasi. Ini pandangan dangkal karena menentukan denganmelihat global Palestina dengan menanyakan kepada para pemuda yang intifadhahapa yang kalian inginkan? Kemudian mereka menjawab Tidak tahu. Memang parapemuda itu tidak tahu kemana dengan Intifadhah ini namun mereka juga sadarbahwa sikap diam di tengah situasi saat ini adalah juga problema. Maka elit-elitfaksi Palestina bertanggungjawab dalam mengarahkan massa yang sedang meluap(intifadhah).
Ketiga faksi-faksiPalestina tidak ikut terlibat langsung secara jelas dan kentara. Semua ikutmendukung namun tidak ada perwakilan resmi. Kader Hamas ikut dalam aksi namuntidak mewakili atau berada di bawah bendera Hamas. Demikian halnya denganFatah. Maka keberlanjutan dari aksi Intifadhah ini tergantung dari elitpimpinan faksi Palestina yang mengorganisir dan memimpin konfrontasi ini. (at/pip)