Tue 6-May-2025

10 Poin Inisiatif Jihad Islami; Faksi Palestina Terima Fatah Tolak

Rabu 26-Oktober-2016

Beberapa hari lalu saat Jihad Islami di harijadinya ke-29 sekjennya Syekh Ramadhan Shalkh menyampaikan inisiatif keluardari dilematis Palestina saat ini. Inisiatif ini mendapatkan reaksi dukungan darisebagian besar faksi Palestina sebagai peluang dan titik tolak dialog antar Palestinamengakhiri perpecahan. Sementara pihak Fatah menolaknya karena dianggap tidakrealistis.

Pihak Hamas menyambut baik dan mengajak Kairoserius mengundang faksi-faksi Palestina untuk dialog di sana untuk membahasnyakarena selama ini Mesir dianggap sebagai mediator dan sponsorpersoalan-persoalan Palestina.

Berikut 10 poin gagasan Syekh Shalkh

  1. Presiden Abbas harus mengumumkan resmi pembatalan kesepakatan Oslo &nbspdari pihak Palestina.
  2. PLO harus mengumumkan resmi penarikan diri dari pengakuan terhadap negara Israel sebab pengakuan ini dosa besar biang bencana dan musibah dalam sejarah Palestina karena kompromi dari hak Palestina kepada musuhnya&nbsp yakni Israel ya Israel yang membangun entitasnya di atas manipulasi dan mitos dimana tahun depan mereka memperingati 100 tahun Deklarasi Balfour dan 50 tahun peringatan penjajahan Al-Quds.
  3. PLO harus dibangun ulang sehingga menjadi frame nasional bagi semua kekuatan Palestina. PLO yang mengawal jenazah Peres bukanlah wakil dari rakyat Palestina apalagi mewakili Jihad Islami dan hamas dan faksi lainnya.
  4. Mengumumkan fase saat ini sebagai fase pembebasan nasional dari penjajahan Israel sehingga prioritasnya adalah melawan penjajah dengan segala cara termasuk perlawanan bersenjata sehingga perlu dikembangkan revolusi dan Intifadhah Al-Quds sehingga menjadi perlawanan utuh menyeluruh yang bisa mengusir Israel.
  5. Mengakhiri perpecahan dan mewujudkan persatuan nasional membuat program nasional baru bersatu menyiapkan strategi baru utuh yang terbebas dari perjanjian Oslo mengakhiri adanya dualisme pemerintahan di Gaza dan Ramallah tak ada pihak yang masih mengkriminalkan perlawanan.
  6. Program di atas harus didasarkan kepada keteguhan bangsa Palestina mempertahankan tanahnya. Sebab saat ini bangsa Palestina berada dalam konflik eksistensi dan mempertahankan tanah Palestina dalam menghadapi penjajah Israel yang memiliki prinsip &ldquomengepung warga Palestina sebanyak mungkin dalam wilayah sesempit mungkin&rdquo untuk kemudian mengusir mereka dan Israel memproklamirkan &ldquonegara Israel yahudi&rdquo.
  7. Keluar dari pemisahan rakyat Palestina tanah dan bangsanya di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Mereka adalah bangsa yang satu menghadapi satu persoalan. Sehingga butuh strategi nasional baru yang menyatukan mereka termasuk di wilayah jajahan 1948 yang dikuasai Israel dan jajahan 1967 dan seluruh pengungsi Palestina yang diaspora.
  8. Berkomunikasi dengan seluruh pihak Arab dan negara-negara islam agar mereka ikut bertanggungjawab sejarah hisori terhadap langkah-langkah Palestina dan bahaya yang mengancamnya terutama ancaman terhadap Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha dan mereka harus menarik diri dari Prakarsa Arab. Bekerjasama dengan Mesir mengakhiri blokade dan memberikan pelung untuk rekontruksi.
  9. Elit PLO harus menempuh jalur hukum menyeret Israel ke depan Pengadilan Pidana Internasional sebagai penjahat perang menguatkan gerakan boikot dan sanksi internasional terhadap Israel di setiap bidang. PLO harus menjadi inisiator bagi pembebasan dari sikap menuruti dikte kepada Amerika.
  10. Melakukan dialog nasional utuh antara semua unsur Palestina membahas langkah dan tuntutan perubahan ke arah rute perjuangan baru sehingga Palestina menjadi isu utama kembali untuk bisa mengembalikan tanah airnya. (at/pip)

Tautan Pendek:

Copied