Koran Israel Maarev menyatakan pihka Tel Avivselama ini berusaha keras secara diplomasi menghalangi keluarnya keputusanresolusi baru dari UNESCO terkait Al-Quds paling tidak meminimalisirketegangan.
Draft resolusi diajukan oleh Kuawit LibanonTunis dan didukung Palestina dan Yordania yang menegaskan bahwa Masjid Al-Aqshaadalah tempat ibadah umat muslim saja tak ada kaitan dengan Yahudi di sana.
Sebelumnya Maarev memperkirakan draftresolusi akan dapat dukungan kuat dibanding sebelumnya yakni dukungan 21negara.
Namun menurut Maarev Israel tak risau dengandraft baru ini karena tidak terlalu merugikan Israel dibanding sebelumnyakarena kali ini tidak mengandung istilah &ldquopasukan penjajah&rdquo dan tidakmeletakkan istilah &ldquotembok barat&rdquo.
Masih Terus Menghadang
TV2 Israel menyebutkan Dubes Israel di UNESCOKarmel Shama Hakohon kemarin Selasa sudah menyerahkan petisi kepada ketua UNESCOmeminta agar menganulir resolusi terakhir. Menurutnya petisi itu berisitandatangan dari 77 ribu orang yahudi dan non yahudi dari penjuru duniamenentang resolusi terakhir UNESCO yang menegaskan kepemilikan islam terhadap MasjidAl-Aqsha dan Tembok Barat (Tembok Al-Barraq yang diklaim tembok ratapan oleh Israel)dan menafikan kaitan dengan yahudi.
Menurut petisi Israel menegaskan bukit Kuil(penamaan Israel untuk Masjid Al-Aqsha) adalah tempat paling suci bagi yahudidan keputusan UNESCO mendukung ideologi ekstrim yang mempromosikan kekerasandan terorisme.
Dua pekan lalu UNESCO memutuskan secara finalbahwa Masjid Al-Aqsha dan Tembok Barat (Tembok Al-Barraq) adalah tempat suciumat islam murni dan tak ada kaitan sejarah dengan yahudi.
Keputusan UNESCO ini mendapatkan reaksi murkadari Israel dan menteri pendidikan Israel menyatakan memboikot UNESCO.
UNESCO Akan Voting Status Al-Quds
Sementara itu sumber-sumber Palestina resmimenyebutkan UNESCO akan kembali melakukan voting draft resolusi barumemperbarui status kota Al-Quds sebagai bagian dalam daftar warisan duniaantara 24-26 Oktober ini. (at/pip)