Forum Budaya al-Quds yang berkantordi Amman Yordania menyambut baik keputusan UNESCO yang menegaskan bahwamasjid al-Aqsha adalah murni tempat suci Islam. Forum Budaya al-Qudsmengingatkan bahwa masjid al-Aqsha adalah hak murni umat Islam. Legalitasnyatidak didasarkan pada keputusan UNESCO ini dan juga bukan dari laporan KomisiShaw tahun 1929. Namun di dasarkan pada hukum agama sejarah dan realita.
Ketua Forum Budaya al-Quds IshaqFarhan mengatakan bahwa keputusan UNESCO menegaskan tentangkonstanta-konstanta yang diakui yang tidak bisa berubah dengan kekuatan dankemajuan. Karena otoritas Zionis adalah kekuatan pendudukan/penjajah maka tidakberhak merubah identitas masjid al-Aqsha dan tidak boleh ikut campurmengelolanya tidak boleh menyerang tim wakaf Islam dan tidak boleh berusahamemaksakan rujuan Zionis untuk melakukan pembangunan sebagaimana yang berusahadilakukan selama setahun lalu.
Dia menambahkan bahwa keputusan iniuntuk melanjutkan apa yang telah dimulai Yordania sebagai pemegang hakkedaulatan atas masjid al-Aqsha dan pemegang kendali menejerial danpembangunan. Dia menegaskan bahwa keputusan ini telah menggagalkan semua upayaZionis yang berusaha sepanjang 16 tahun yang ingin merubah masjid al-Aqshasebagai tempat suci murni umat Islam menjadi tempat suci bersama.
Dia mengatakan bahwa sambutan baikdan dukungan terhadap keputusan ini tidak seharusnya menghilangkan pemahamanperimbangan yang ada di lapangan di dunia ini. Bahwa hak-hak dilindungi dengankekuatan. Apa yang digunakan negara Arab dan Islam dengan persatuannya dandukungan internasional yang telah berhasil diwujudnya adalah salah satubentuk kekuatan ini yang seharunya tidak membatalkan bentuk sebelumnya danjuga tidak menggantikannya.
Dia memperingatkan akan reaksi yangmuncul dari penjajah Zionis terhadap keputusan ini. Dia mengatakan &ldquoHaruswaspada bahwa penjajah Zionis akan melakukan perlawanan terhadap keputusan inidengan meningkatkan serangan di lapangan. Dan akan menganggap pengakuan UNESCOtersebut awal perang mengembalikan pengakuan hak di masjid al-Aqsha sesuaiklaim-klaim mereka dan bukan akhir. Karena negara-negara Arab dan Islam haruswaspada atas capaian ini yang akan membutuhkan perlindungan dan kelangsunganbahwa setelah itu situasinya bisa lebih sulit dari sebelumnya.(was/melayu.palinfo.com)