Gerakan Hamas menilai Organisasi Pendidikan dan Kebudayaanmilik PBB (UNESCO) yang membenarkan bahwa masjid Al-Aqsha hanya milik umatIslam dan tidak ada kaitan dengan yahudi sebagai langkah benar yang harusdiikuti oleh langkah-langkah lain dari lembaga-lembaga internasional lainnya.
Juru bicara Hamas Fawzi Barhum mengatakan dalam pernyataanpersnya hari ini Jumat (14/10) bahwa semua hak-hak rakyat Palestina harus didukung.Keputusan UNESCO merupakan bukti dukungan kepada hak rakyat Palestina Muslim ditanah air dan tempat sucinya.
Ia menambahkan keputusan dan resolusi-resolusi internasionaltelah membantah versi sejarah menurut zionis Israel yang menyesatkan opini publicinternasional selama jangka waktu yang panjang. Ini membuktikan bahwa hak itutidak akan batal dengan mengalah.
Barhum menandaskan usaha bersama pihak-pihak Arab dan Islammendukung bangsa Palestina dan persoalan mereka dengan adil akan semakin kuatmempengaruhi inisiatif internasional. Ia menyampaikan apresiasi kepada semuapihak internasional yang mengajukan proposal tentang Al-Aqsha hanya milik umatIslam yang kemudian UNESCO mendukungnya.
Dewan Pelaksana UNESCOdalam pertemuan rutinya ke 200 Kamis sore (13/10) melakukan pemungutan suaramenentukan tidak adanya hubungan apapun antara Yahudi dan Masjid Al-Aqshatermasuk tembok ratapan. Voting ini dilakukan setelah draft proposal diajukanoleh Kerajaan Yordania Hasyimiyah dan Otoritas Palestina yang diajukan resmioleh kelompok Arab di UNESCO.
Keputusan UNESCO mengecam keras istilah-istilah dan pelanggaranIsrael terhadap warga Al-Quds tempat suci Islam dan Kristen dan warisansejarah Islam di sana. (at/pip)