Tue 6-May-2025

Otoritas Palestina Tolak Pasok Listrik ke Jalur Gaza

Rabu 12-Oktober-2016

Anggota Biro Politik GerakanPerlawanan Islam Hamas Ziyad Dzadza menegaskan bahwa sejak 6 tahun lalupenjajah Zionis telah menyetujui pasokan listrik ke Jalur Gaza lewat jalur (161)namun Otoritas Palestina yang dipimpin Mahmud Abbas menolak memberikanpersetujuan untuk menyupai listrik ke Jalur Gaza melalui jalur ini.

Petinggi Hamas ini menjelaskan bahwapenjajah Zionis meminta surat persetujuan resmi dari Otoritas Palestina danmemasok listrik lewat Jalur (161) untuk pelayanan namun sampai saat iniOtoritas Palestina enggan menggeluarkan surat.

Dia mengatakan bahwa Otoritas Palestina&nbspmengurangi gaji para pegawai di Gaza untukbiaya harga listrik. Namun dana tersebut tetap berada di Tepi Barat dan tidak ditransferuntuk pembelian bahan bakar untuk kebutuhan listrik Jalur Gaza.

Dzadza mengungkap adanya kesepakatandengan sejumlah pihak sejak 4 tahun untuk membangun energi matahari. Dia mengatakan&ldquoPerusahaan Sammah sudah siap. Ada 400 truk siap untuk mamasok logistiknya dandialokasikan untuk 3 daerah di Jalur Gaza. Stasiun ini mulai memproduksi 40megawatt hingga 100 megawatt namun masalahnya pada jaminan bank.&rdquo

Dia menjelaskan bahwa pihak Qatarmengusulkan pendirian stasiun energi matahari di Gaza. Namun Otoritas Palestinameminta operasinya di Hebron dengan produksi 100 megawatt dengan jaminan Gazadiberi pasokan listrik 100 megawatt dari penjajah Zionis.

Dia menjelaskan tim teknis Turkitelah menyampaikan rincian krisis listrik di Gaza secara keseluruhan dan sudahdilakukan diskusi dengan mereka seputar rencana pemulihan di mana bahan bakardikirim ke setasiun tersebut.

Dia menyatakan bahwa mereka sudah membuatsemua alasan khusus untuk mamasok bahan bakar dengan bertambahnya bebankonsekuensi keuangan.

Dia menjelaskan bahwa masalah utamalistrik di Gaza adalah besarnya pajak yang diberlakukan pada bahan bakar khususlistrik yang senilai 30-35 juta dolar setiap bulan.

Sejak 10 tahun penduduk Jalur Gazamengalami pemutusan listrik selama lebih 8 jam setiap harinya dan kadang-kadanghingga 12 jam setiap hari. Hal itu dikarenakan tidak adanya energi dan krisisbahan bakar yang masuk untuk pembangkit listrik.

Menurut Otoritas Energi PalestinaJalur Gaza membutuhkan 400 megawatt dan hanya tersedia 212 megawatt. Sebesar 120megawatt dari Israel dan 32 megawatt dari Mesir sementara itu 60 megawatt daristasiun pembangkit listrik satu-satunya yang ada di Jalur Gaza.(was/melayu.palinfo.com)

Tautan Pendek:

Copied