Kementerian dalamnegeri dan keamanan nasional Palestina di Gaza menyerukan media berhentimenyebarkan berita tidak benar terkait dibukanya perlintasan yang memisahkanMesir-Gaza Rafah.
Jubir depdagriIyad El-Buzam mengatakan media informasi menyebarkan berita tidak benarterkait dibukanya perlintasan darat Rafah. Berita ini menimbulkan kebingan bagiwarga yang membutuhkan perjalanan.
Ia menambahkanpernyataan koresponden Quds Press Selasa (11/10) tak logis kalau kitamenambahkan penderitaan rakyat dengan informasi yang tidak benar terkaitpembukaan Rafah. Ia mengsiyaratkan berulangnya informasi tentang dibukanyaperlintasan Rafah selama beberapa kali dalam sepekan sama sekali tidak benar.
Sering kali merekamenyusupkan berita tidak benar terkait niat pemerintah Mesir yang akan membukaperlintasan Rafah. Berita ini membuat orang-orang yang berniat bepergiankebingungan. Demikian juga dengan pihak-pihak yang menangani masalahperjalananan ini.
Jubir ini memintamedia informasi lebih teliti lagi dalam melansir berita-berita yang berhubungandengan kepentingan orang banyak agar tak menambah derita warga yang sudahmenderita dengan kondisi ini.
Dalam pada itudepdagri meminta pemerintah Mesir segera membuka perlintasan Rafah demi meringankanpenderitaaan warga akibat blockade yang berkepanjangan. Ia juga membantahadanya berita tentang rencana dibukanya perlintasan Rafah dalam waktu dekatini.
Gaza sudah sejaklama dari tahun 2006 warga Gaza menderita krisis blockade mencakup semualapisan masyarakat mahasiswa pengusaha maupun pengunjung biasa. Sebanyak 25ribu warga mengalami kondisi kemanusiaan yang sangat mengkhawatirkan.(asy/melayu.palinfo.com)