Israel terusberupaya memadamkan suara para pejuang Palestina yang tetap bertahan melindungiMasjid Al-Aqsha. Mereka menjadikan kebijakan deportasi sebagai senjata untukmenjauhkan para pejuang tersebut. Namun sebaliknya para pejuang Al-Aqsha justrumakin meningkatkan eksistensi mereka di pelataran Al-Aqsha walau pada akhirnyamereka harus terkena deportasi dari kiblat pertama ummat Islam tersebut.  Terakhir 14 warga dideportasi dari Al-Aqshaselama beberapa bulasn.
Mishbah Abu Shabihyang baru bebas dari penjara Zionis beberapa waktu yang lalu mengatakan Israelmenyerahkan surat keputusan deportasi untuk dirinya dari Masjid Al-Aqsha selamasatu bulan penuh. Mereka berupasya mengosongkan Kota Suci Al-Quds dan Kota Lamadari para pemuda dan warga aslinya agar para pemukim Zionis dapat leluasamenodai kesucian tempat suci tersebut.
Kepada InfopalestinaAbu Shabih mengatakan tentara Israel menangkapku sebanyak tiga kali dalam satupecan. Pertama mereka Cuma menahankku selama beberapa jam. Kedua menahankuselama tujuh jam kemudian dilarang ke luar negeri. Ketiga kalinya merekamenahanku selama lima hari karena kedapatan aku berada di Kota Lama Al-Quds.
Ia menegaskanwalau berapa kali Israel memutuskan untuk mendeportasiku namun hatiku tetapterkait dan teringat dengan Masjid Al-Aqsha. Dan aku takkan pernah menyerahpada rencana busuk Zionis ungkapnya. (asy/melayu/palinfo.com)