Warga Yordania memadamkan cahaya dirumah-rumah mereka dan di toko-toko mereka di sejumlah wilayah di kerajaanYordania antara jam 9 sampai 10 malam pada hari Ahad (2/10) sebagai ekspresipenolakan mereka terhadap perjanjian yang ditandatangani antara pemerintahYordania dengan penjajah Zionis untuk mengimpor gas Zionis ke Yordania.
Para aktivis di situs-situs jejaringsosial media menyerukan pemadaman listrik dengan tagar #Padamkan_Cahaya.Kampanye ini mendapatkan sambutan dari warga. Sejumlah warga mempostinggambar-gambar dan video rumah-rumah yang memadamkan cahaya dan toko-toko yangtetap membuka pintu-pintu mereka tanpa cahaya listrik. Potingan di twitterdengan hashtag ini masih menduduki posisi di atas di Yordania.
Setelah ditandatangani perjanjianimpor gas dengan penjajah Zionis langsung mendapatkan reaksi penolakan dariwarga. Mereka memprotes pembelian gas Zionis yang dicuri dari Palestina. Merekamenganggap perjanjian itu sebagai bentuk normalisasi dengan penjajah Zionis dandukungan terhadap alat perang Zionis.
Pada hari Jum&rsquoat (30/9) lalumisalnya terjadi pawai massa besar yang mengecam perjanjian impor gas dariZionis ini. Aksi ini diikuti oleh ribuah massa dari berbagai kalangan rakyatYordania. Mereka menilai impor gas dari Zionis sama saja dengan membiayaientitas Zionis dari saku warga Yordania.
Padahari Senin (26/9) lalu Yordania dan penjajah Zionis menandatangani perjanjianimpor gas alam Zionis yang dicuri dari Palestina melalui perusahaanpengembang Amerika Noble Energy di Leviathan di lepas pantai Palestina.
Padaakhir tahun 2014 lalu Perusahaan Listrik Nasional Yordania menandatangani MoUdengan perusahaan Noble Energy yang menjadi operator ladang gas alam Leviathandi lepas pantai Palestina. MoU itu mengharuskan impor gas alam Israel keYordania selama 15 tahun ke depan senilai 10 milyar dolar.
Perlu dicatat bahwa Yordania saat ini mengkonsumsi gas alam cairsekitar 350 juta kaki kubik per hari yang diimpor melalui pelabuhan baru diAqaba untuk menghasilkan sekitar 85% dari kebutuhan listrik Yordania.(was/melayu.palinfo.com)