Gerakan PerlawananIslami Hamas menegaskan Intifada Al-Qudsakan terus berkobar dan tidak akan berhenti sampai mampu menggusur dan menyapubersih penjajahan Zionis Israel dari Al-Quds Tepi Barat danseluruh wilayah Palestina. Hamas menyatakan represifterorisme dan blokade tidak akan menakuti bangsa Palestina.
Dalam peringatantahun pertama Intifadha Al-Quds Hamas kembalimenegaskan tidak akan mengakui eksistensi zionis. &ldquoKamitidak akan menyerah dan tidak akan mengakui Israel apapunyang terjadi di Al-Quds dan masjid Al-Aqsha.&rdquo
Hamas kembali menegaskan pihaknyamemiliki hak bersama rakyat Palestina untuk melawan denganberbagai macam bentuknya untuk mengambil kembali hak mereka yang terampas. Hamasmenyampaikan salam hormat kepada para syuhada mereka adalah kebanggaan umatyang pimpinannya tidak berdaya saat ini.
Hamas mengecam normalisasi dankoordinasi otoritas Palestina dan zionis dimana terakhir presiden Abbas ikutdalam acara prosesi pemakaman penjahat Simon Peres. Hal itu dinilai sebagaiperilaku amoral penghianat terhadap darah Palestina dan hanya mendorongpihak-pihak Arab ikut normalisasi dengan zionis.
Hamas kembali mengingatkan operasiberani mati di Etamar yang digelar sekelompok pejuang pada awal Oktober 2015adalah deklarasi tegas bahwa warga pemukim Yahudi dan pasukannya harusmenghentikan rencana membagi masjid Al-Aqsha waktu dan tempat.
Bangsa Palestina tak akan bisa menerimajika Masjid Al-Aqsha dan Al-Quds dinistakan dan dibagi. Sebab kaki-kaki kotorpara penista yahudi tidak akan dibersikan kecuali dengan darah para syuhada.
Hamas mengisyaratkan syahidinya 240syahid dan syahidah dan puluhan warga zionis penjajah tewas dan lukamenunjukkan bahwa perlawanan akan terus terbuka. Para pemuda Palestina siapmemberikan pengorbanan termahal mereka. (at/pip)