Wed 7-May-2025

6 Bulan Dalam “Neraka” Wartawati Palestina Akhirnya Dibebaskan

Kamis 29-September-2016

Tawanan wanita Palestina yang baru dibebaskan Samah Kwek menuturkanpembiaran masalah kesehatan penggeledahan dengan menanggalkan pakaian secaramenghinakan dan ancaman penyisiran malam-malam dan dengan tiba-tiba sertamempermainkan janji kunjungan keluarga adalah sejumlah kesulitan yang dialamipara tawanan wanita Palestina di dalam penjara Israel.

Dalam wawancara khususnya dengan pusat inforpalestina Kwek menjelaskansejumlah tawanan Palestina mengalami sakit diobati alakadarnya tidak rutin dantak sepenuh hati.

Sakit dan Penderitaan

Sejumlah tawanan yang menderita sakit dimana Kwek ada di sana adalah MurihBakir Nurhan Shabran Thumur Luma Bakir Jamilah Jaber Nutla Syukhoh AlamThaatiqah Syuruq Dawiyat Ragad Syuati Isra Jaabidh Yasmin Zaru dan HelwahHamahirah. Kwek kemudian bercerita tentang Amal Thaqatiqah yang menderita sakitakibat pembiaran yang disengaja drai pihak penjara. Ia menegaskan setelah duatahun terluka ia terpaksa menggunakan alat bantu untuk bisa berdiri setelah iaminta alat bantu tersebut satu tahun setengah barulah ia diizinkan memotretkakinya.

Adapun Luma Bakir dan ragad Syuati kaki mereka mati rasa akibat luka-lukayang dideritanya. Sampai sekarang keduanya tak bisa berdiri dengan sempurna iajuga tak diajukan ke pengadilan ataupun rumah sakkit untuk pengobatan.Sementara itu tawanan Isra Jaabidh tak bisa berbuat&nbsp apa apa akibat wajah dada dan punggungnyaluka bakar 90 %. Ke 10 jari tanganya pun sudah diamputasi. Ia tidak bisaberbuat apa-apa.

Penangkapan dan penggeledahan

Terkait dirinya Kwek menceritakan bahwa ia ditangkap pada 10 April 2016jam 9.30 pagi dari rumahnya di rasul Amud Al-Quds. Ia dimasukan ke bangsal no4 penjara Maskubiyah dan diinterogasi selama tiga kali dalam 24 jam. Ia jugadidakwa melakukan aksi provokasi di facebook dan mengajak melakukan kekerasanterhadap Israel.

Sejumlah pertanyaan dilayangkan kepadanya terkait dengan kebiasaan keinginandan kebencian termasuk juga ancaman yang dialaminya. Selama masa pemeriksaansejumlah pertanyaan selalu diulang-ulang dan berbelit belit.

Mereka memperlakukanaku dan yang lainya untuk dibawa ke pengadilan secara biadab. Sejumlah tawananmenerima kata-kata kotor pelecehan bahkan ludahan. Bahkan tak jarang merekamenerima pemukulan dan penganiayaan di dalam penjara. (asy/melayu.palinfo.com)

Tautan Pendek:

Copied