Sector pariwisata di Palestina mengalami penurunan drasticterutama di Tepi Barat selama beberapa bulan belakangan akibat prosedur ketatkeamanan dan politik penjajah menurut pusat statistic Palestina.
Dalam keterangan yang dirilis memperingati Hari PariwisataDunia yang bertepatan pada 27 September Badan Statistik Palestina menegaskanmenurunnya kunjungan wisatawan sebesar 5% pada paruh pertama tahun 2016 dan 32%di tahun  2015 kecuali pengunjung Al-Qudsdan Jalur Gaza.
Provinsi Jericho dan Aghwar turun 32% Betlehem turun 29%Jenin dan Nablus 16 dan 14%. Sebagian besar pengunjung berasal dari wilayahIsrael (Palestina jajahan 1948) yang mencapai 194 ribu penginap di hotel sejakawal tahun dengan 605 ribu malam selama paruh pertama 2016 dan menurun 20% dibanding periode sebelumnya.
Juru bicara kementerian pariwisata Juraish Qamishahmenegaskan sector pariwisata masih menjadi target prosedur ketat Israel denganmenerapkan berbagai hambatan lalu lintas pariwisata ke Palestina melaluiperlintasan-perlintasan dan tembok rasial yang memisahkan Al-Quds dengankota-kota Tepi Barat terutama Betlehem sehingga menjadi pukulan telak bagilalu lintas dan transport pariwisata.
Sebagian obyek wisata terbesar adalah pariwisata agamaterutama Kristen yang berkonsentrasi di wilayah Betlehem Al-Quds dan Jerichoselain wisata religi Islam terutama di Hebron dan Al-Quds. (at/pip)