BadanUrusan Tawanan Palestina pada hari Ahad (25/9) mengatakan bahwa pengadilanIsrael telah mengeluarkan keputusan untuk membedah jasad tawanan PalestinaYaser Hamdunah yang gugur di dalam penjara Zionis dengan mengikut sertakan pihakmedis Palestina.
BadanUrusan Tawanan menambahkan berdasarkan permintaan dari pengacara Badan UrusanTawanan Yusuf Nashasharah pengadilan Israel di kota Beer Sheba memutuskanuntuk melakukan pembedahan jasad Hamdunah sebelum diserahkan kepadakeluarganya. Proses ini dilakukan dengan menghadirkan para dokter Palestina.
Dijelaskanbahwa selama bertahun-tahun Yaser Hamdunah mengalami penelantaran medis secarasengaja dan menderita sejumlah penyakit kronis di jantung tanpa diberikanpengobatan yang semestinya sampai akhirnya dia meninggal dunia pada Ahad(25/9) pagi setelah mengalami serangan jantung akut di penjara &ldquoRaymond&rdquo.
Sebelumnyaorganisasi Klub Tawanan Palestina menyebutkan bahwa Yaser Hamdunah (40) daridesa Yabud di barat daya Jenin gugur pada Ahad pagi di dalam rumah sakitSuroka Israel  di kota Beer Sheba.
Dijelaskanbahwa Hamdunah menderita stroke di dalam penjara Israel “Raymond”setelah itu dia meninggal dunia setelah dipindahkan ke rumah sakit “Suroka.”
Pasukanpenjajah Zionis menangkap dan menahan Hamdunah pada 19 Juni 2003 lalu. Dia divonishukuman penjara seumur hidup dan telah mendekam di dalam penjara Zionis selama13 tahun sampai diumumkan kematiannya kemarin.
Disebutkanbahwa jumlah tawanan Palestina yang gugur meningkat menjadi 216 orang 208 diantaranya gugur di dalam penjara Zionis yang terakhir adalah Yaser Hamdunah. Delapandi antaranya gugur setelah dibebaskan dari penjara karena penelantaran medisterakhir adalah Naim Syawamira. (asw)
