GerakanPerlawanan Islam Hamas mengungkapkan apresiasinya terhadap sikap para wartawanTunisia yang menolak kebijakan normalisasi dengan penjajah Zionis. Hamasmenilai itu sebagai sikap nasionalisme orisinil bangsa Tunisia terhadap isuPalestina.
JurubicaraGerakan Hamas Sami Abu Zuhri Ahad (25/9) mengingatkan bahaya setiap kunjungan atauaktivitas normalisasi dari tokoh atau delegasi Arab atau Islam (ke Israel)apapun alasannya.
Dia menyatakanbahwa sejumlah orang yang berkunjung ke Palestina berkomunikasi dengan Israeldan bertemu dengan para pimpinannya. Hal ini mencerminkan bahayanya kunjunganini dan dampaknya dalam membentuk sekelompok orang intelek yang terpengaruholeh penjajah Zionis dan juru propaganda untuk melakukan normalisasi dengan Israel.
Sebelumnyakunjungan tidak resmi Tunisia ke al-Quds dan Palestina atas undangan PresidenOtoritas Palestina mendapatkan kecaman kalangan Tunisia dan Palestina karenasampai ke al-Quds harus melalui koordinasi dengan penjajah Zionis.
Parawartawan Tunisia dalam keterangannya mengatakan bahwa kunjungan ini memberilegalitas dan pengakuan terhadap otoritas penjajah Zionis dan membuat delegasiterindikasi kemungkinan terlibat hubungan mencurigakan dengan negara musuh yangtidak ada hubungan resmi dengan Tunisia.
Merekamenegaskan menolak keras kunjungan seperti ini dan mereka menilai ini sebagainormalisasi langsung dengan penjajah Zionis. Karena kunjungan itu harus melaluikoordinasi dengan penjajah Zionis dan aparatnya di perlintasan dan perbatasanyang dikontrol dan dikendalikan penjajah Zionis. (was/melayu.palinfo.com)
