Badan HAM Palestina yang konsen denganurusan tawanan Palestina di penjara penjajah Zionis menegaskan adanya 1800tawanan Palestina yang dalam kondisi sakut di di penjara-penjara Zionis dimana 120 di antaranya dalam kondisi sakit parah.
Badan HAM resmi Palestina inimengutip dari tawanan Palestina Manshur Muqadah yang menderita lumpuh berasaldari Selfit di sebelah utara al-Quds yang mengatakan bahwa para tawanan yangsakit jasad mereka menguap di penjara-penjara Zionis dan mereka mengalamipenelantaran medis secara sengaja hal ini diperparah dengan sikap diam duniadan tidak adanya pergerakan internasional untuk menyelamatkan hidup mereka.
Badan HAM Palestina mengisyaratkanpada kondisi tawanan Palestina Bassam Sayih berusia 43 tahun dari kota Nablusdan saat ini terbaring di klinik penjara Ramleh sejak 10 Oktober 2015 lalu. Diamenderita kanker darah dan tulang. Tidak mampu berbicara. Kehilangan kemampuanberbicara dikarenakan radang yang dialaminya di dada. Kendisi kesehatannyamemburuk.
Setiap hari dia mengonsumsi obatkimia dan karena rasa sakit yang teramat sangat dia tidak bisa tidur kecualiharus mengonsumsi obat penenang dengan dosis sangat tinggi selain itu dia jugaharus mengonsumsi obat-obatan untuk jantung setiap hari.
Badan HAM Palestina juga menyebutkondisi kesehatan tawanan Mutawakil Muhammad Ridwan dari kota Qalqilia yangdivonis penjara 21 tahun saat ini terbaring di klinik penjara Ramleh.Dia menderitapembengkakan di leher dan wajah. Dia dipindahkan beberapa kali ke Rumah SakitAfula Israel di mana dia menjalani tes dan pemeriksaan tetapi tidak samasekali tidak diberikan pengobatan apapun para dokter tidak menyebutkan apapun penyebabpembengkakan ini.
Sedang tawanan Hasan Khaled Qadhitawanan asal Nablus berusia 22 tahun dan divonis penjara 6 bulan saat initerbaring di klinik penjara Ramleh Israel. Dia ditembak pasukan penjajah Zionistanpa alasan apapun pada 10 Juni lalu. Dia terkena tembak di punggung perutsebelah kiri dan kaki sebelah kanan.
Pengacara Badan HAM Palestina mengatakan&ldquoTentara Zionis berusaha menghabisinya meskipun mereka memintanya berhenti. Diapun berhenti dan mengangkat kedua tangannya kemudian ditembak langsung tanpaada alasan apapun.&rdquo
Dia menjalani beberapa kaliperasi di rumah sakit Pellnson Israel setelah dia terluka beberapa tembakan. Diasekarang tidak mampu berjalan. Mengalami gangguran syarat dan kadang-kadangmenderita sakit Alkriza. Dia menderita sakit terus menerus karena luka tersebutdan tidak mampu bergerak kecuali di atas kursi roda.
Di penjara Ofer Israel di baratRamallah terbaring tawanan Muhammad Hasan Wahisy berusia 19 tahun asal desaAbu Deis di timur al-Quds. Dia ditahan sejak 19 Agustus lalu meski terlukatembak setelah pasukan penyamar dan tentara Israel memburunya dan ditembak darijarak dekat.
Setelah terluka pasukan penyamarlangsung menyerang dan memukulinya. Dia dibawa ke rumah sakit Hadasa Israel dandiobati kakinya yang kena tembak. Sekarang dia menderita sakit dan bengkakpermanen di bagian lukanya dan tidak diberikan pengobatan atau obat apapun.
Ketua Kajian dan DokumentasiBadan HAM Palestina Abdul Nasher Farwana mengatakan semua kesaksianmembuktikan bahwa penjajah Zionis sengaja membahayakan kesehatan para tawanan.
Disebutkan bahwa sejumlah tawananPalestina yang sakit meninggal dunia di dalam penjara Zionis telah pihakotoritas penjajah Zionis menolak membebaskan mereka meskipun kondisi kesehatanmereka memburuk dan parah. Yang lain meninggal dunia setelah dibebaskan setelahmenderita sakit serius di dalam penjara. Mereka tidak dibebaskan kecualikondisi kesehatan mereka sudah sangat buruk dan tidak ada harapan untuk sembuh.(was/melayu.infopal.com)