Euro-MediteraniaObservatory untuk Hak Asasi Manusia mengatakan pihaknya telah mendeteksipeningkatan signifikan dalam proses pemulangan para aktivis kemanusiaan yangdatang ke Palestina terutama dari kalangan praktisi HAM dan PBB.
Kondisi inimenggambarkan setrategi resmi pemerintah Israel sejak awal Januari lalusebagaimana hasil keterangan yang diterbitakan Persatuan Koordinatorperlintasasn (ACU) yang berada di bawah kantor Koordinator situasi kemanusiaan.
Sementara hasilkajian yang dilakukan Euro-Mediterania Observatory di Jenewa berdasarkan satuset statistik dan hasil wawancara dengan sejumlah pekerja di kantor PBB serta aktivisorganisasi non-pemerintah di Eropa dan Amerika Serikat menunjukan “Israel”memiliki otoritas dalam tiga tahun terakhir (2013-2015) untuk mengembalikan 1%2% dari kasus pemulangan staf dan penasihat PBB beikut organisasiinternasional non-pemerintah bidang kemanusiaan.
Pemulangan Paksa
Bidang hak asasimanusia Observatory pada tahun 2015 membantah tudingan otoritas Israel yangmemulangkan 1% dari total 384 kasus yang dilaporkan yang telah memasuki wilayahPalestina. Sementara sekitar 76% dari kasus-kasus tersebut ditunda sengaja.Pada delapan bulan pertama tahun ini ada kenaikan tajam dalam proporsi pegawai yangdipaksa dideportasi yang mencapai sekitar 9 % sampai 10% dari 232 kasus telahdilaporkan.
ACU mengatakan termasukmereka yang berasal dari Palestina pun yang telah menyeberangi melintasi wilayahPalestina melalui penyeberangan dikuasi Israel dalam dan yang telah tinggalbeberapa selama tahun pun tak luput dari pemulangan.
Sekretaris jenderalobservatorium Euro-Mediterania yang berkewarganegaraan Amerika Pamela Bailey mengatakanpada bulan Agustus  ia telah mendapatkanizin dari organisasi non-pemerintah di Swedia untuk melaksanakan proyek untukmendukung perempuan di Palestina. Namun ia dicegah di persimpangan jalan setelahditahan selama 12 jam dan akhirnya dikembalikan ke negara asal. Sebelumnya limahari dideportasi pakar ahli dari Amerika yang bekerja dengan organisasinon-pemerintah meskipun memperoleh izin untuk memasuki Gaza juga dipulangkanke negara asalnya.
Euro-Mediterania memperingatkanIsrael meskipun ada pemberitahuan dari kedutaan AS dan permohonan bantuantetapi mereka menolak untuk membantu. Berdasarkan statistik dan kesaksianyang dikumpulkan oleh observatorium tampaknya ada kebijakan yang disengaja tidakdikeluarkan ditengah keheningan dunia internasional. (asy/melayu.palinfo.com)
