Wed 7-May-2025

Bank Dunia: Ekonomi Palestina Akan Terus Terpuruk

Kamis 15-September-2016

Laporan terbaru BankDunia menunjukan perekonomian Palestina masih sangat lambat dalam jangka waktuyang cukup lama ditengah meningkatnya angka pengangguran disamping pertumbuhanekonomi yang hamper stagnan di mana perekonomian tidak akan bisa meningkatkan potensinyaditengah kondisi tidak aman. Mungkin beberapa langkah bisa diupayakan secaraserius minimal untuk menghambat meningkatnya keterpurukan.

Bank Dunia akan memberikanlaporanya kepada komisi hubungan khusus selama pertemuan khuisus

Bank Dunia akanmempresentasikan hasil laporanyannya ekonomi ke Ad Hoc Liaison Committee dalampertemuan pembangunan swasta untuk rakyat Palestina yang akan diadakan di NewYork pada 19 September mendatang.

Sementara itu DirekturKantor Bank Dunia di Tepi Barat dan Gaza Marina Lewis mengatakan “prospekekonomi Palestina sangat mengkhawatirkan sebagai dampak dampak serius dari peluangpendapatan dan kesejahteraan yang nyaris no. Dan itu akan mempengaruhi tidakhanya pada kapasitas otoritas nasional untuk memberikan pelayanan kepadawarganya tetapi juga dapat menyebabkan masalah ekonomi dan lebih luas destabilisasiimbuhnya.

Laporan mengatakanselama sepuluh tahun terakhir otoritas Palestina telah melakukan konsolidasifiskal untuk menurunkan defisit anggaran sebesar 15 persen dari PDB sebuahupaya feat yang jarang terjadi di tempat-tempat lain di dunia meskipun kondisikeuangan PNA masih rapuh di mana penurunan bantuan ditujukan untuk dukungananggaran dan munculnya kesenjangan pendanaan tak terduga dari sekitar $ 600juta pada tahun ini.

Laporan ini juga menambahkan”tindakan ini diambil oleh otoritas nasional Palestina tidak akan cukupuntuk menjembatani kesenjangan pendanaan seluruhnya terutama karena peluangpinjaman dalam negeri berkurang untuk sebagian besarnya. Sementara dukungandonor dalam jangka pendek terutama untuk dukungan anggaran diperlukan untukmenghindari krisis di keuangan yang lebih luas. “

Bantuan donor masihdiperlukan untuk memperbaiki situasi kemanusiaan di Jalur Gaza. “Dari $3500000000 total komitmen Konferensi Kairo untuk membangun kembali Jalur Gazatelah dicairkan 46 persen yang berarti bahwa donor terlambat dalam pencairansebesar $ 13 miliar perorang per pengusaha. Dan penting dicatat hanya 16persen dari kebutuhan rekonstruksi Gaza yang bisa terpenuhi sisanya masihmenunggu cairan dana lagi sebagai akibat dari serangan Zionis pada 2014 lalu.laporan mendesak donor untuk memenuhi janji mereka dan memprioritaskan belanjamenurut penilaian kebutuhan.

Lewis mengatakan”Lebih dari 70 ribu orang mengalami pengusiran internal dalam jangka waktulama. Hingga sekarang baru 107 persen yang bisa diperbaiki dari 11 ribu unitrumah yang hancur total selama agresi baru-baru ini ke Gaza. Sementara itu masihsekitar 50 persen dari rumah yang hancur dan sebagian rusak berat membutuhkanrenovasi situasi di Gaza merupakan sumber keprihatinan dan kondisi yangdiperlukan untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan untuk periode setelahrekonstruksi belum tersedia. ” ungkapnya. (asy/melayu. palinfo.com)

Tautan Pendek:

Copied