Kalangan HAMmenegaskan kondisi tawanan mogok makan Malik Qadhi dalam kondisi yang sangatmengkhawatirkan. Saat ini sedang bertempur dengan maut dan sudah tak mendengarapapun.
Lembaga Syuhada danTawanan Mahjatul Quds dalam keteranganya Rabu (14/9) mengatakan kondisi tawananQodhi sudah parah sekali. Ia mengalami kondisi keterpurukan akibat terkena virusdi tubunya. Ia pingsan dalam sepekan minimal. Setiap saat nyawanya bisamelayang seperti diungkapkan tim dokter Israel di rumah sakit Wolfson.
Sementara itupengadilan tinggi Israel menolak banding untuk pembebasan Malik Qadhi padahalkondisinya sudah sangat terpuruk. Ini adalah upaya kedua setelah sebelumnyapengacara Qadhi mengajukan peninjauan ulang penahanan Qadhi yang tetap ditolakpengadilan. Sempat ada respon dari pengadilan dengan nada membalelo danrada-rada kotor berdasarkan pengajuan sebelumnya. Mereka mengeluarkan putusanpembekuan atau penundaan penahanan administrative bagi Qadhi mengingatkondisinya hingga kesehatanya membaik. Dengan keputusan ini maka intelijen Zionisakan sangat gampang menangkap kembali Qadhi ketika kesehatanya kembalimembaik.
Menurut MahjatulQuds kondisi Qadhi dalam keadaan koma sejak sepekan lalu akibat kondisikesehatanya yang terus menurun menyusul aksi mogok massalnya sejak dua bulanlalu untuk memprotes penangkapan adimistratif terhadap dirinya.
Lembaga inimengkhawatirkan Qadhi meninggal kapan saja. Israel dan apparat intelijennyabertanggung jawab penuh atas keselamatannya.
Tawanan Malik Qadhidilahirkan pada 04/06/1996. Ia masih bujangan asal Betlehem selatan Tepi Barat.Ditangkap tentara Zionis sejak 22/05/2016 tanpa dakwaan apapun. Kemudian dialihkankasusnya menjadi tawanan administrative. Padahal sebelumnya ia pernah ditahanselama empat bulan dan baru dibebaskan dari penjara pada bulan April kemarin.(asy/melayu.palinfo.com)