Tue 6-May-2025

Karena Bela Pengungsi Wartawati Palestina Ditahan 5 Bulan di Yunani

Selasa 13-September-2016

WartawanPalestina Amel Fa&rsquowar akhirnya lega meninggalkan Yunani beberapa hari lalusetelah ditahan selama lima bulan oleh pemerintah setempat yang berusahamembungkap suaranya untuk membela pengungsi asal Suriah. Fa&rsquowar sebelumnyamenulis sejumlah laporan media mengisahkan penderitaan pengungsi Suriah ditempat pengungsi di pulau-pulau Yunani demikian ungkap seorang wartawanPalestina lainnya.

Dalam koranRisalah Nahdah Turki wartawan Palestina Aiman Khalid mengungkapkan kisahwartawati Palestina Amel Fa&rsquowar (26) yang mengalami derita saat ditahan diYunani sebagai seorang pengungsi (pencari suaka).

Dalamartikelnya Khalid menyebutkan pengungsi Suriah mengalami berbagai macamkejahatan kemanusiaan di dalam kamp penampungan di Yunani yang tak kalah pedihdengan kejahatan perang di negeri asal mereka Suriah.

Ia menyatakanAmel mendapatkan kartu anggota Penulis Palestina di Suriah (yang merupakan lembagaswasta) ketika masih berusia 14 tahun sebelum akhirnya belajar jurnalistik.Namun rumah amel di kamp pengungsi Yarmuk Damaskus rubuh oleh serangan rezim.Keluarga semuanya meninggal dunia dan Amel selamat. Ia kemudian meninggalkanSuriah menuju Turki.

Setelah duatahun tinggal di Turki Amel memutuskan ikut dalam perahu pengungsian di pantaiTurki pada 19 Maret 2016 (sebelum kesepakatan antara Turki dan Eropa menerimapengungsi Suriah). Sejak itulah ia mulai menjadi petualang jurnalistik diYunani dan menyatakan akan membela nasib pengungsi Suriah.

Khalidmenambahkan setelah sejumlah laporan investigasi media yang diterbitkan Ameldari pulai Nea Kios pemerintah Yunani mengevakuasinya bersama pengungsilainnya ke pulau jauh yang disebut dengan &nbspLeros. Amel pun lagi-lagi harus merasakanderita sebagai pengungsi dan menyaksikan pengalaman kemanusiaan yang pahit.

Amel mengisahkankepada Khalid para pengungsi mengalami berbagai macam siksaan pemukulanhinaan dan pelecehan serta perlakukan rasis dan diskriminatif hingga memperlakukanpengungsi mirip dengan makhluk yang tidak berharga.

Dalam artikelnyaKhalid mengisahkan tantangan kesehatan sulit yang alami Amel yang menurutnyatidak ada dokter spesialis untuk melayani pengungsi. Apa yang diberikan kepadapengungsi semua hanya obat Pereda nyeri atau sejenisnya. Bahkan pihak Yunanimengabaikan banyak kasus kesehatan yang berbahaya seperti jantung dan lainnya. Sementaraanak-anak juga sangat buruk kondisinya. Tak ada imunisasi tak ada susu &nbspbayi kalau pun ada sangat minim.

Makanan pengungsijuga sangat buruk tak daging sama sekali. Untuk pergi ke RS juga sangat sulit.Untuk bisa pergi ke Athena Amel terlbih dulu ditahan selama 5 bulan sementarakondisi kesehatannya sangat buruk dan rumah sakit di sana menolaknya meskipihak kedubes Palestina sudah intervensi.

Akhirnya Amelmeninggalkan Yunani pada 6 September ini setelah mengalami penderitaan panjangdi salah satu negara Eropa. Dan Amel masih banyak yang ingin dikisahkan.(at/pip)

Tautan Pendek:

Copied