Tue 6-May-2025

2 Kapal Freedom Flotilla Tembus Blokade Gaza Siap Berangkat

Selasa 13-September-2016

KoalisiInternasional Freedom Flotilla hari ini Selasa (13/9) melakukan finalisasipemberangkatan konvoi kapal bantuan khusus perempuan yang menurut jadwal akanberangkat besok Rabu (14/9) dari pelabuhan Barcelona Spanyol menuju perairaninternasional untuk ke Jalur Gaza melalui pelabuhan Ajaccio (Korsika Peranci)yang diikuti oleh aktivis perempuan dari berbagai negara Arab dan asing.

Konvoi kapalyang terdiri dari dua armada kecil Amal dan Zaytounah ini &ndash menurut KoalisiInternasional Freedom Flotilla sebagai penyelenggara &ndash akan menembus blockadeillegal terhadap Jalur Gaza yang berlangsung sejak 10 tahun lalu. Konvoi jugabertujuan untuk memblowup penderitaan warga Jalur Gaza yang diubah olehblockade Israel menjadi penjara terbesar terutama penderitana perempuanPalestina.

Di antaraaktivis perempuan internasional yang ikut dalam kerja social politik dan mediaini adalah Malin Bj&oumlrk anggota parlemen Eropa dariSwedia Ann Wright pensiunan militer Amerikadan mantan diplomat yang mundur dari jabatannya tahun 2003 saat AS mengagresiIrak Dr. Fauziah Modh Hasan dokter Malaysiayang ikut dalam sejumlah misi kemanusiaan bekerjasama dengan Lembaga BantuanMedis Malaysia sebagai wakil dari konvoi bantuan Miles of Smiles SamirahDhawayifah perwakilan Komite Internasional Anti Blokade Gaza dan sejumlahaktivis perempuan lainnya dari Aljazair Sudan dan Yordania.

Koalisi FreedomFlotilla mengajak agar dua kapal ini disambut di kota Barcelona besok Rabu dipelabuhan Ajaccio (Perancis) pada 17 September dan dilepas pada 19 September sebelumberlanjut ke Jalur Gaza.

Ketua BadanInternasional untuk Suport Gaza Isham Yusuf yang merupakan bagian dari KoalisiInternasional untuk Pembukaan Blokade Jalur Gaza menyatakan kepada Quds Pressbahwa konvoi bantuan perempuan (Freedom Flotilla 4) merupakan seruan aktivisperempuan dalam menghadapi blockade kejam terhadap Jalur Gaza yang bertentangandengan seluruh undang-undang internasional. Mereka hanya menuntut agar blockadesegera diakhiri.

Yusufmenyatakan keberanian perempuan yang ikut dalam konvoi bantuan ini merupakancerminan kesadaran Arab dan dunia dalam bentuk baru bahwa perempuan merupakanpendukung utama perjuangan suatu bangsa untuk meraih kemerdekaan daripenjajahan.

Ia menambahkanperempuan di Palestina mengorbankan segalanya berlipat-lipat untuk menghadapilangsung penjajahan Israel. Merekalah ibu istri saudara perempuan perawatdan merekalah bagian penting dari Palestina dalam mewujudkan kebebasan.

Yusufmenandaskan perempuan di Freedom Flotilla ini adalah entitas yang jauh daripertimbangan politik namun mereka berhimpun dari seluruh dunia untuk tujuanbersama membela kemanusiaan manusia demi mendapatkan hak hidup layak dan bebas.

Fredom Flotilla(FF) berangkat pertama kali ke Gaza tahun 2010 yang diikuti oleh aktivis HAMmedia politikus dari berbagai belahan dunia. FF 2 berangkat tahun 2011 dan FF3 berangkat 2015.

Menurut catatanPBB Jalur Gaza tidak layak lagi untuk hidup manusia di tahun 2020 sepertidata statistic Kanada Wendy Goldsmith salah satu penyelenggaran FF. (at/pip)&nbsp

Tautan Pendek:

Copied