Suasana ketakutanmewarnai apparat keamanan Israel sebagai akibat intifadhah Al-Quds dan sejumlahoperasi syahid yang dilakukan para pemuda Palestina sejak awal Oktober hingga saatini belum berhenti. Akhir-akhir ini kepolisin Israel memanggil seorang wargaAl-Quds Jawad Abu Miyalah (50 tahun) dan Istrinya Dalal untuk diperiksa dipusat kepolisian Israel di jalan Shalahuddin menyusul tulisanya di akunfacebook miliknya.
Jawad Abu Miyalahadalah penduduk distrik Silwan. Ia menulis status di halaman facebooknya &ldquowahaiyang sahabat terkasih aku mengucapkan selamat tinggal&rdquo kemudian ia menulis ayatal-Qur&rsquoan yang berbunyi inna lillahi wa inna ilaihi rajiun kullu nafsindzaiqatul maut kekekalan hanya milik Allah. Ia tulis kata-kata itu pada Sabtukemarin. Kemudian ia keluar dari rumahnya menuju Hebron untuk istirahat disalah satu hotel meninggalkan sejumlah persoalan hidupnya.
Pada pagi besoknyaia menghubungi menantu lelakinya dan menghabarkan ia tak akan kembali kerumahnya. Setelah ia menutup teleponya. Ia langsung menerima telepon darikepolisian Israel yang memanggilnya ke kantor kepolisian terdekat untukdimintai keterangan.
Abu Miyalahmelanjutkan &ldquosaya menolak datang ke pusat kepolisian di Hebron dan berangkatke pusat kepolisian yang ada di jalan Shalahuddin. Saya kaget ternyata paraintel telah menggerebek rumahnya dan melakukan pemeriksaan ketika aku tidak adadi rumah. Mereka juga telah menginterogasi istrinya ditanyai tentang apamaksud tulisanku di halaman facebook kemarin. Mereka mengira aku akan melakukanaksi syahid melawan tentara Zionis. Tentu hal ini aku bantah.
Akhirnya para interrogatormemperingatkan Abu Miyalah untuk tidak menulis kata-kata serupa dan diancamakan dikenai denda 30.000 shekel karena telah membuat polisi sibuk menghubungianda&rdquo. (asy/melayu.palinfo.com)