GerakanPerlawanan Islam Hamas mengecam pernyataan petinggi gerakan Fatah Jibril Rajubyang melecehkan kalangan Kristen Palestina dan juga agama Islam nilai-nilaidan moral bangsa Palestina. Hamas menegaskan menolak pernyataan yang disebutnya&ldquomelecehkan agama rakyat dan sejarah Palestina&rdquo ini.
Dalampernyataan yang dirilis hari Ahad (4/9) Hamas mengatakan &ldquoKami menolakpenyebutan rakyat Palestina yang beragama Kristen dengan sebutan kelompok(Merry Christmas). Mereka adalah warga Palestina yang memiliki seluruhhak-haknya sebagai warga tidak boleh membeda-bedakan berdasarkan ras agamaatau jenis kelamin.&rdquo
Hamasmenyatakan bangga karena kalangan Kristen Palestina dan yang lainnya memberikandukungan suaranya kepada arus perlawanan. Hamas menegaskan bahwa standar yangpaling sederhada dalam demokrasi adalah meyakini hak semua pihak untukmemberikan suaranya dan meyakini aliansi mereka dalam bentuk apapun yang merekainginkan.
Hamasmenegaskan bahwa pemisahan antara warga atas dasar agama adalah bentuk rasismeyang tidak bisa diterima. Pernyataan Jibril Rajub mengandung teror pemikiran anehyang di luar kebiasaan rakyat Palestina.
Hamasmenegaskan bahwa pelecehan yang dilakukan Jibril terhadap gama Islam dan apayang disebutnya &ldquoislamisasi masyarakat&rdquo bertentangan dengan sejarah bangsa Palestinabudaya perilaku dan peradabannya yang berafiliasi pada agama Islam yang lurus.Upaya dia untuk memicu perselisihan golongan adalah tindakan yang tidak bisaditerima dan berbahaya.
Kepadatelevisi Mesir petinggi Otoritas Palestina Jibril Rajub menyebut orang-orang Palestinaberagama Kristen yang mendukung gerakan Hamas yang memberikan suaranya padaHamas dalam pemilu sebagai &ldquokelompok Marry Christmas&rdquo. Selain itu dia jugamenyerang dengan sengit pada agama Islam dan menolak apa yang disebutnyaislamisasi masyarakat. (asw)