Anggota biro politik Hamas MusaAbu Marzuq menegaskan kemarin Rabu (31/8) mengungkapkan kekecewaannya atasusaha normalisasi yang dilakukan sejumlah negara Arab dengan Israel. Ia kembalimenyampaikan bahwa gerakannya Hamas menolak mengakui Israel dan normalisasidengan mereka.
Abu Marzuq yang mengunjungiAljazair kemarin dalam sebuah seminar wartawan yang digelar di kantor GerakanMasyarakat Damai Nasional yang dihadiri oleh ketuanya Abdur Razzaq Muqri menegaskansangat disayangkan ada usaha-usaha normalisasi dengan Israel dan memberikanlegalitas kepada entitas penjajah dari kalangan negara-negara Arab bahkanmelakukan koalisi dengan Israel.
Abu Marzuq menambahkan kami antimengakui Israel dan anti normalisasi dan anti segala bentuk hubungan denganentitas Israel. Ia mengisyaratkan masjid Al-Aqsha bukan hanya milik rakyat Palestinasaja namun milik seluruh umat Islam di dunia dan mereka wajib memberikankontribusi.
Ia menyerukan negara-negara Arabuntuk memutus hubungan dengan Israel. &ldquoSeharusnya tidak ada hubungan politikdan ekonomi dengan Israel sebab entitas penjajah Israel ini adalah musuh sehinggaharus diperlakukan sebagai musuh.
Di sisi lain Abu Marzuq menilaikunjungannya ke Aljazair sebagai kunjungan produktif dan memiliki hasilpenting. Aljazair komtmen dengan PLO meski terkena krisis mereka tidak pelitdalam memberikan sumbangan kepada Palestina.
Persoalan Palestina membutuhkanbanyak bantuan dan Aljazair tidak abai dalam hal tersebut.
Sebelumnya presiden Mesir AbdulFattah Alsisi menyatakan inisiatifnya untuk menormalisasikan antara Israel danpihak Palestina.
Perundingan Palestina dan Israel terhentisejak April 2014 tanpa ada hasil apapun setelah 9 bulan pembahasan yangdimotori oleh Amerika dan Eropa karena Israel menolak menghentikan permukimanYahudi dan menolak menerima perbatasan jajahan tahun 1967 sebagai pondasi perundingandan menolak membebaskan tawanan lama Palestina di penjara Israel. (at/pip)