Tim Pemantau dan Dokumentasi di Group Kerja untuk PalestinaSuriah (Action Group for Palestinian of Syria AGPS) mengungkap data bahwa 449pengungsi Palestina tewas karena penyiksaan di tahanan-tahanan rezim Suriah diantaranya perempuan dan orang tua.
Tim menegaskan dalam keterangannya terkait peringatanhari Korban Forced Disapearance (penghilangan paksa) yang bertepatan pada 30Agustus setiap tahunnya bahwa data AGPS menunjukkan bahwa 1100 tawanan Palestinadi penjara rezim Suriah berhasil didata dan didokumentasi.
AGPC memperkirakan bahwa jumlah tawanan dan korbanpenyiksaan di penjara rezim lebih banyak dari yang dipublikasikan. Karena tidakada data resmi yang dinyatakan oleh rezim Suriah. Selain itu ada ketakutankeluarga tawanan dan korban jika menyampaikan akan mendapatkan reaksipermusuhan dari pihak aparat keamanan Suriah.
AGPS kembali mengeaskan tuntutannya kepada rezim Suriahuntuk membebaskan dan terus terang terhadap status ratusan tahanan (pengungsi) Palestinayang nasib mereka tidak diketahui. Apa yang menimpa warga Palestina di penjara Israeladalah kejahatan perang dengan sudut pandang apapun.
Beberapa kali AGPS mengeluarkan laporan di antaraterkait penghilangan paksa jilid 1 dan2 laporan pembantaian pengungsi Palestinaakibat penyiksaan.
AGPS menyatakan operasi penangkapan berhasildidokumentasikan di perlintasan atau saat penggeledahan militer Suriah didesa-desa dan kota atau lainnya. Setelah ditangkap mereka hilang.
AGPS dibentuk tahun 2012 di London yang diprakarsaioleh tokoh-tokoh Palestina dan Arab untuk memantau pelanggaran kemanusiaan yangdialami oleh warga pengungsi Palestina di Suriah. (at/pip)