Para pejabat dan tokoh Palestina di al-Qudsmengecam keras keputusan otoritas penjajah Zionis menggelar pesta miran ditanah pemakaman Islam bersejatah Ma&rsquomanullah pada hari Rabu (31/8) dan Kamis(1/9). Mereka menyerukan agar bekerja serius untuk melindungi pemakaman inibeserta seluruh tempat-tempat suci Islam dan Kristen di al-Quds dan di dalamwilayah Palestina 1948.
Ketua Badan Tinggi Islam di al-QudsSyaikh Ikriman Shabri menjelaskan ada dua larangan menggelar pesta miras dipekamanan Ma&rsquomanullah. Pertara bahwa miras adalah haram menurut agama Islam dandi seluruh agama lainnya. Larangan kedua adalah bahwa tempat yang diusulanuntuk digelar adalah tanah pemakaman dan ini merupakan penistaan terhadapkehormatan pemakaman.
Dia mengatakan sudah jelas bahwapara mayit memiliki kehormatan dan mertabat dalam agama islam dan dalamagama-agama lain. Dia menegaskan bahwa pesta ini terluka sama sekali danilegal. Dia memperingatkan para panitia pesta ini agar tidak menodai pemakamanislam makam Ma&rsquomanullah.
Sementara itu Ketua Badan Tinggiuntuk Mebela al-Quds dan al-Aqsha Syaikh Muhammad Arif mengatakan bahwa niatkalangan penjajah Zionis menggelar pesta miras di tanah pemakaman tersebutyang disertai dengan pesta lagu dan dansa di hari Rabu dan Kamis mendatangmenandakan akan kedengkian laten dan makar yang disekenariokan dari jiwapenjajah.
Dia menambahkan &ldquoMasalah ini tidaklahir sesaat. Namun tindakan yang berkelanjutan dan berulang-ulang. Bukankah merekayang membakar masjid dan menulis kalimat-kalimat rasis lebih dari sekali?Bukankah mereka yang memasang bom di menara masjid Abdullah di Haifa? Bukankah merekayang membakar masjid al-Bahr di Tiberias? Bukankah mereka yang menghancurkanpagar dan tembok masjid as-Suq di Tiberias pada tahun 2000?&rdquo
Dia melanjutkan &ldquoBukanlah merekayang melempar bom molotov ke masjid Hasan Bek di Jaffa lebih dari sekalimenggantung kepala babi di area masjid dan menggantungkan nama Rasul padakepada tersebut?&rdquo Bukankah mereka yang menyerang masjid al-Mujadilah di Akamenulis kalimat-kalimat rasis pada tembok masjid? Bukanlah mereka pelakukejahatan yang berulang dan terus mennerus? Siapa yang menggali pemakaman danmenodai kehormatan orang-orang yang sudah mati serta membangun hotel-hotel danmuseum di atas sisa-sisa jenazah sebagaimana yang terjadi di pemakaman di Jaffadan di Ma&rsquomanullah di al-Quds? Bukankah mereka yang menggelar Fashion Show dihotel Hayat Regency dengan bacaan ayat-ayat al-Quran sebagai ganti lagu-laguhal yang sama juga di lakukan di al-Quds? Dan daftar itu masih panjang.&rdquo
Dia menegaskan bahwa “Iniadalah niat yang disengaja dan sistematis dengan menggunakan segala cara untukmengaburkan tempat-tempat suci dan sejarah melenyapkan dan menjarah kekayaannya.Dan kini mereka melakukan penistaan bahkan terhadap orang-orang yang sudah matidengan miras nyanyian dan dansa.”
Sementara itu Ketua KomitePemelihara Pemakaman Islam di Dinas Wakaf Ir. Mustafa Abu Zahrah menilaibahwa pelaksanaan pesta miran ini merupakan pelanggaran dan penistaan terang-teranganterhadap kehormatan makam Islam yang bersejarah ini.
Dia mengatakan &ldquoPesta ini merupakanpenodaan terhadap pemakaman. Pentas group-group musik sepanjang malam Rabu dan Kamismendatang merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap kehormatan pekamananIslam bersenjatah ini.&rdquo
Abu Zahrah mengecam pesta miras yangdigelar di pemakaman Ma&rsquomanullah dan meminta para pejabat agar membatalkanpesta ini demi menghormati kesakralan pemakaman kaum muslimin di kota al-Quds.(asw)