Tawanan Palestina Bilal Kayidmenangguhkan mogok makan yang dilakukan setelah dicapai kesepakatan di manapihak kejaksaan Zionis berjanji tidak akan memperpanjang penahannya sebagaitahanan administratif (tanpa tuduhan dan proses hukum) yang berakhir masapenahanannya pada 12 Desember 2016 nanti.
Pengacara Kayid Sahara Francismenyatakan telah dicapai kesepakatan antara tim pembela Bilal Kayid dengankejaksaan Zionis. Namun dia tidak menjelaskan detail tentang kesepakatan ini. YayasanHAM Adh-Dhamir mengonfirmasi adanya kesepakatan ini dan hasil rincinya akandirilis kemudian.
Bilal Kayid yang kini masihmendekam di penjara Zionis mengumumkan mogok makan sebagai protes karenaperpanjang penahanan dirinya sebagai tahanan administratif setelah menjalanipenahanan selama 145 tahun di penjara Zionis. Dan dia terus melakukan aksimogok makan selama lebih dari dua bulan beruturt-turut.
Siapa Bilal Kayid? Tawanan Palestinaini lahir pada 30 November 1981 di desa Usairat di utara pinggiran propinsi Nablus.
Dia ditangkap dan ditahan pada tahun2001 dan divonis penjara 145 tahun. Selama penahanannya dia berpindah-pindahdi antara penjara-penjara Zionis. Mayoritas anggota keluarganya tidak bolehmengunjunginya. Ayahnya meninggal pada Februari 2015 lalu.
Pada September 2015 otoritaspenjajah Zionis memerintahkan agar Kayid dimasukkan dalam sel isolasi secaratiba-tiba di penjara Zionis Oohli Kedar tanpa diketahui sebabnya.
Pada 13 Juni lalu masa penahananKayid berakhir setelah mendekam selama 145 tahun. Namun di hari berakhirnyamasa tahanan Kayid otoritas penjajah Zionis mengeluarkan perintah penahananKayid sebagai tahanan administratif selama 6 bulan berikutnya.
Kalangan Palestina menilaikesepakan yang dicapai pihak Kayid dengan kejaksaan penjajah Zionis inimerupakan kemenangan gerakan tawanan dalam menghadapi arogansi penjajah Zionisyang bertindak sewenang-wenang terhadap tawanan Palestina. (asw)