Wed 7-May-2025

Profesi Nelayan di Gaza Keluar Rumah Bisa Tak Kembali Selamanya

Rabu 24-Agustus-2016

Pemuda Ibrahim Amudi (27) memutuskan untukmenjadi nelayan mengikuti orang tuanya dan kakeknya meski ia lulusan S1jurusan manajemen bisnis. Tapi itulah hidup di Gaza yang serban sulit.

Sore hari Ibrahim mulai menyiapkan alat-alatnyadari jarring dan lainnya untuk melakukan &ldquoperjalanan&rdquo menuju nasib yang tidakjelas.

Kondisi ekononomi sulit dan tidak adanya peluangkerja memaksa saya mengikuti jejak ayah untuk memenuhi kebutuhan keluargaitulah kata-kata ringkas Ibrahim kepada Pusat Informasi Palestina terkaitprofesinya.

Dibunuh Israel atau Ditangkap

Di kapal kecilnya yang ditemani saudara dankeponakannya mereka mulai terjun melanglang laut luas penuh risiko bahaya darikepal perang zionis Israel. Ibrahim Amudi yang memiliki dua anak menceritakankisah deritanya menghadapi kapal perang Israel. &ldquoTiap hari kami terbiasaditembaki kapal perang Israel bahkan tak jarang jarring-jaring dan jala kamiserta alat menangkap ikan disita Israel.&rdquo kisahnya.

Ia menyatakan tindakan kekerasan Israel itudilakukan tanpa peringatan dini. Tiba-tiba ditangkap dan dipukili atau ditembakdi tengah laut atau dirusak alat-alat kami tegasnya Amudi.

Namun demikian tak banyak pilihan bagi wargaJalur Gaza. Mereka tetap harus bekerja. Nelayan Khumsaini Mahmud Hanawimisalnya tetap harus menjadi nelayan agar anaknya bisa hidup tegasnya.

Hanawi menyinggung alat nelayannya pernahdisita oleh pasukan marinir Israel saat di tengah laut. Menurutnya Israelsengaja melakukan berbagai kekerasan terhadap nelayan Gaza untuk mengekangsumber rizki mereka dengan berbagai cara.

Nelayan Gaza lainnya Khalid Liham yang mengakutiga kali alat menangkap ikannya disita Israel dan pernah ditembak menyatakankekecewaannya atas tindakan penjajah dan meminta lembaga internasional agarmenekan Israel menghentikan kekerasannya terhadap nelayan Gaza.

Sejak tiga bulan saya tidak pernah pernah bisamenjalankan perahu nelayannya ke laut karena ikan sangat sedikit.

Krisis Semakin Parah

Sementara itu Fuad Amudi ketua asosiasinelayan di Khan Yunis Jalur Gaza bagian selatan menyatakan krisis nelayan diJalur Gaza makin parah dari hari ke hari. Bahkan bisa mengancam nyawa mereka.Karena kepal perang Israel mengejar-ngejar mereka.

Ia menceritakan kepada Pusat InformasiPalestina tindakan kekerasan Israel terhadpa nelayan Gaza di antaranyapenutupan dan pengepungan wilayah laut menyerang tiba-tiba menangkapmemukuli menembak merusak alat penangkapan ikan dan lainnya dan menyitaperahu mereka.

Di sebagian area Israel mengizinkan radiushingga jarak 9 mil dan wilayah lain hanya 6 mil. Ia meminta kepada lembagainternasional agar bertindak membela hak nelayan Gaza.

Jumlah nelayan di Khan Yunis mencapai 750 orangdari 4000 orang seluruh nelayan di Jalur Gaza. (at/pip)

Tautan Pendek:

Copied