Menteri urusanAl-Quds dan sekaligus kepala daerahnya Ir. Adnan Husaini mengatakan kejahatanZionis membakar Masjid Al-Aqsha pada tahun 1969 masih berlanjut. Iamemperingatkan rencana Zionis menghancurkan Al-Aqsha dalam tiga tahun ke depantepatnya tahun 2019 dan akan dibangun diatasnya Haikal.
Ia menyebutkanaksi bakar Zionis yang telah menghabiskan 25 % hingga 30 % dari luas MasjidAl-Aqsha di sebelah tenggara Kubbah Kiblati tidak dilakukan oleh perindividu.Aksi tersebut merupakan buah dari perencanaan yang sudah dipelajari secarasistematis baik dari dalam maupun luar negerinya.
Dalam pernyataannyakepada Pusat Infopalestina Husanini mengatakan setelah 47 tahun perbaikanAl-Aqsha memang telah selesai dilakukan. Namun kebakaran Al-Aqsha sejak saatitu terus terjadi dengan berbagai cara dan bentuknya. Mereka melakukan penggalianpembongkaran bangunan-bangunan di sekitar hingga pengusiran dan penganiayaanterhadap warga di dalam masjid. Hingga saat ini kami masih khawatir rencanamereka meruntuhkan Al-Aqsha benar-benar dilakukan.
Sejak tahun 2000mereka melakukan kekacuan dan dan riak-riak sederhana namun seiring denganwaktu ratusan hari dan tahun aksi-aksi mereka bertambah cepat dan berbahayadengan tujuan yang semakin mendasar yaitu merobohkan Masjid Al-Aqsha. Mereka jugasering melakukan ritual-ritual keagamaan di semua ruangan masjid. Bersamaan denganitu mereka juga menyingkirkan para jama&rsquoah shalat untuk menguasai secara penuhAl-Aqsha. Kemudian mereka secara terang-terangan beberapa hari yang lalumengumumkan akan merobohkan Al-Aqsha dalam tiga tahun ini untuk dibangun diatasnya haikal yang mereka impikan.
Dengan setrategiyang jelas dan terang mereka melancarkan aksi pembakaran terhadap AL-Aqshatahun 1969 kemudian tahun 2019 mereka akan menghancurkan Al-Aqsha danmembangun di atasnya Kuil. Rencana mereka didukung dengan program pemerintahyang terus memantau pergerakan bersamaan dengan makin dekatnya waktupenghancuran dan bertambah radikalnya kelompok ektrimis Zionis.(asy/melayu.palinfo.com)