Enam tawanan Palestina di penjaraIsrael melanjutkan aksi mogok makannya yang sudah dimulai dua bulan lalumemprotes penahanan administratif dan isolasi. Tawanan utama yang memimpinmogok makan adalah Bilal Kayed yang sudah memasuki 66 hari mogok makan secaraberturut-turut memprotes penangkapan administratif setelah mengakhiri vonis tahanannya145 tahun.
Tawanan yang mogok makan ini mengalamikondisi kesehatan yang sangat buruk. Mereka tidak bisa bergerak kecuali di ataskursi roda dan mereka sudah mulai muntah darah dan cairan berwarna kuning.  Selain itu mereka mengalami rasa sakit yangsangat di seluruh tubuh dan sangat lemah. Nyawa mereka terancam.
Badan Tawanan dan Eks Tawananmenyebutkan
Bilal Kayed mogok makan sejak 15 Juni2016 memprotes penahanan administratif oleh Israel. Kini harus tinggal dirumah sakit Brazili di ruang ICU.
Muhammad Balbul mogok makan karenamemprotes penahanan administratif sejak 4 Juli 2016 dan kini mendekam di rumahsakit Ramlee Israel.
Mahmud Balbul mogok makan sejak karenamemprotes penahanan administrative mogok makan sejak 1 Juli 2016 dan kiniditahan di rumah sakit Ramlee Israel.
Eyad Harimi mogok makan memprotespenahanan administratif sejak 11 Juli 2016 dan kini tinggal di sel penjaraIsrael.
Malik Qadli mogok makan memprotespenahanan administratif sejak 11 Juli 2016 dan kini tinggal di sel militer Over.
Walid Musalimah mogok makan memprotes pengeselanpribadi sejak 18 Juli 2016 dan kini tinggal di Eshel.
Sementara puluhan tawanan lainnya ikutmogok makan secara bergantian sebagai protes dan solidaritas terhadap tawananyang mogok makan terutama mereka yang berasal dari Front Rakyat karena membelasaudara mereka Bilal Kayed. (at/pip)