Tak seorangpun di Jalur Gaza yang tidakmengetahui berita bantuan Qatar yang akan diberikan kepada PNS di sana. Semuamengidam-idamkan dan memimpikan bantuan tersebut karena Ia merupakan gajipertama yang diberikan kepada mereka sejak beberapa beberapa tahun yang tidakdicairkan. Akan tetapi impian tersebut tiba-tiba memudar seakan-akan keluargadi Jalur Gaza tidak berhak mendapatkan kebahagiaan meskipun hanya sesaat. Sebanyak2828 PNS di Jalur Gaza tidak bisa menikmati bantuan tersebut tanpa mengetahuialasannya.
Setelah pihak kementerian keuangan di Gazamengumumkannya untuk memulai pencairan dana bantuan Qatar untuk PNS di sanaAhmad Abdul Rohman dan kawan-kawannya menyambut dengan sukacita. Mereka segera memastikannama mereka di situs kementerian tersebut untuk memastikan merekamendapatkannya. Setelah beberapa saat menunggu Abdur Rahman berhasil membukasitus tersebut dan memasukkan namanya untuk memastikan statusnya menerima atautidak.
Akan tetapi sukacita tersebut kemudian memudaralasannya karena jawaban disitus tersebut: &ldquoanda tidak memiliki tagihan&rdquo. AbdurRahman PNS di Jalur Gaza tersebut yang bekerja sebagai Kementerian Informasimenyatakan dirinya dan beberapa PNS lainnya tidak mendapatkan gaji dari bantuanQatar tersebut sebagai bagian dari &ldquomengatur blokade Jalur Gaza dan upayamempersempit wilayah tersebut serta upaya untuk memerangi dan menghabisi matapencaharian mereka.
Dalam pernyataannya kepada Pusat InformasiPalestina dia meminta kepada kementerian Keuangan di Jalur Gaza untuk bersikapobjektif dan mencairkan gaji mereka di bulan-bulan berikutnya.
Sementara itu seorang pegawai di Kementerian KeuanganSalahudin Dahwadi menyatakan kepada kontributor kami terkait dengan politikpengharaman terhadap gaji mereka ini sebagai politik diskriminatif sewenang-wenangantar terhadap pegawai negeri sipil dan tidak bisa diterima. &ldquoIni sama sajadengan memblokade Jalur Gaza dengan cara yang lain yang bertanggung jawabterhadap pencairan gaji adalah pihak pemerintah Palestina dan Allah akan memintapertanggungjawaban kepada mereka.&rdquo
Emir Qatar Tamim Bin Hamad Althani mengeluarkanperintah untuk membayarkan gaji PNS Palestina untuk bulan Syawal lalu yangtotalnya mencapai 113 juta Reyal Qatar atau senilai 31 juta dolar Amerika.
Pihak Keamanan Ikut Jadi Penyebab
Sebanyak 2828 PNS dari 23.676 orang tidakmendapatkan gaji mereka setelah Kementerian Keuangan mengupdate data merekayang berhak mendapatkan gaji tersebut secara final setelah dilakukan klarifikasidan akurasi dari pihak PBB melalui badan keamanan Israel dan sejumlah pihakkeamanan lainnya dan bisa jadi adalah badan keamanan Otoritas Palestinaseperti tegas sebuah sumber khusus dari Kementerian Keuangan di Gaza kepadakontributor kami.
Sumber yang namanya enggan dipublikasikanmenyatakan pegawai yang gajinya tidak dicairkan kebanyakan bekerja di duadinas kementerian pendidikan dan kesehatan sisanya di dinas lainnya. Di antarapegawai yang tidak mendapatkan gaji gajinya itu adalah 210 pegawai perempuan.
Sementara itu PNS lainnya Ismail Tsawabitahmenulis yang dilayangkan kepada Amir Qatar Tamim Bin Hamad bin Khalifa melaluiakun Facebooknya pihaknya menuding presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbasmenghalangi pencairan gaji nya yang menyatakan &ldquoWahai Amir Qatar hidup dinegara mana di dunia ini dan di kamus mana anda bisa mencari tindakan amoralyang dilakukan oleh Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas terhadap hak kamisebagai pegawai pemerintah sipil di Jalur Gaza. Ada puluhan pegawai lainnyayang tertindas di Jalur Gaza yang mereka bekerja setiap hari setiap saat akantetapi distro terjadi anomali sejarah karena gaji mereka tidak dibayarkanselama lebih dari 8 tahun mereka mengalami kezaliman dan kesewenang-wenangan.&rdquo
Solidaritas
Meskipun demikian sebagian pegawai PNS di JalurGaza yang mendapatkan hak gajinya dari bantuan Qatar itu mengerti nasib kawanmereka tidak mendapatkan gaji tersebut. Mereka tetap ingin berbagi terhadapgaji yang mereka peroleh dari kata tersebut sebagai bentuk solidaritas kepadasaudara mereka. (at/pip)