Semua bangsa di dunia sadar bahwa Israel adalah entitasrasis penjajah yang ingin menghabisi tanah air dan manusia Palestina setiaphari dengan berbagai macam cara dan sarana. Entitas Israel zionis ini selamaini sudah kehilangan kemampuan membela legalitasnya dalam menghadapi gelombangserangan atas kejahatan kemanusiaan dan kejahatan moralnya terhadap bangsaPalestina yang terjajah.
Terkait ini kolumnis Israel zionis khusus urusan Arab TsepiHarael menulis sebuah artikel dengan judul &ldquoIsrael adalah Negara&rdquo. Timpenerjemah Markaz filistini lil&rsquoilam merangkumnya
Kehilangan Legalitas
Beberapa tahun setelah ini Israel akan kehilangan legalitaseksistensinya. Bukan karena dunia yang menginginkannya akan tetapi Israelmengaitkan nasib akhir dan legalitasnya dengan nasib akhir legalitaskeberlanjutan penjajahannya sendiri begitu Harael memulai artikel kolomnya.
Tak ada seorang pun di dunia yang bertanya apakah Israel punyahak eksis di dunia. Itu yang dikatakan oleh Sheima Vaknin pekan ini ketua umumBiro Urusan Strategi terkait tujuan Komisi Transparansi di Parlemen IsraelKnesset.
Ada dua pertanyaan yang meresahkan Israel menurut Vankintepatnya apa yang terjadi selama 10 tahun mendatang dimana pasti akan terjadiperubahan? Legalitas baru apa yang akan diinginkan oleh Israel? maka kitaberhak bertanya kemana 1250 milyar Shekel milik kami akan digunakan? Apakahini biaya film propaganda yang mengisahkan kehidupan tentram bangsa Palestinadi bawah penjajah Israel? apakah itu harga pengiriman delegasi juru bicara kenegara-negara seluruh dunia untuk membicarakan mukjizat negara yang bernamaIsrael? bisa jadi dana khusus untuk menutupi wilayah Israel dimana satelit luarangksa tidak akan menemukan pemukiman-pemukiman baru yang dibangun Israel diPalestina?
Tujuan Manipulatif
Harael menambahkan apakah kami akan membayar milyaranShekel untuk membayar harga politik negara Israel? namun darimana Israel akanmelakukan lompatan perang untuk memperoleh hak eksis dan legitimasi? BukankahPBB sudah pernah mengakui eksistensi Israel 67 tahun lalu? Bukan hanya Vakninyang merasa gamang antara hak eksistensi Israel dan antara ketidak berhakanIsrael dalam menjajah wilayah yang bukan miliknya ini pulan yang menjadifactor yang mengubah Israel menjadi negara buruk dan negara setan. Vaknin jugamerasa gamang dan tak bisa memahami antara pengakuan internasional terhadapeksistensi Israel dan hak Arab untuk hidup di wilayah geografisnya sendiri danmemiliki hak membela diri dan antara pengakuan dunia terhadap hak Palestinauntuk memiliki negara dan antara pengakuan internasional terhadap rezimpenjajah bagi negara yang diklaim memiliki legalitas.
Harael menyinggung Vaknin bicara soal tujuan manipulativebahwa setelah 10 tahun pihaknya akan berhasil mengubah problema di atas danmeyakinkan dunia untuk mengakui legalitas penjajah. Vaknin menyatakan&ldquoPengakuan terhadap penjajahan adalah bagian tak terpisah dari pengakuanterhadap eksistensi. Haknya untuk eksis dan identitas nasionalnya terkaitdengan penjajahan.&rdquo
Lembaran Hitam
Menurut Harael berdasarkan perimbangan kekuatan politik pengakuanterhadap Israel tidak terpisah dari pengakuan terhadap haknya melanjutkanpenjajahan wilayah Palestina. Dari sini Israel menurutnya harus melajutkanpenjajahannya. Sebab pada saat ia berhenti melakukan penjajahan maka ia akankehilangan legalitas eksistensinya sebagai negara. Itulah sikap lazimemperilisme kolonialisme penguasa yang menjadikan jajahannya bukan hanyasebagai sumber kekayaan uang dan pasar perdagangannya namun juga kredibiltaskekuatan imperiumnya dan keserakahannya dalam melanjutkannya. Sejarah hitamselalu dicatat oleh kekuatan penjajah.
Tapi entah berapa lagi yang harus dibayar oleh Israel untukmempertahankan kekekalannya. (at/pip)