Juru bicara Gedung Putih Eric Schultz Jum&rsquoat kemarin membantah kalau negeranya berperan dalam kudeta gagal di Turki kemarin. Ia mengisyaratkan pemerintah Amerika berulang kali menegaskan tentang dukunganya terhadap pemerintahan Turki terpilih.
Dalam konferensi singkat yang diadakan di Washington kemarin Eric Schultz mengatakan dugaan keterlibatan Amerika dalam insiden Kudeta atau sebagai otak di belakangnya tidak benar sama sekali.
Pemerintah Amerika dalam hal ini menolak semua dugaan tersebut. Presiden Barack Obama sebelumnya mengkhawatirkan dugaaan-dugaan semacam ini akan mempengaruhi hubungan kami Turki.
Beberapa kali pejabat Gedung Putih ini mengungkapkan kecamannya pada kudeta gagal di Turki kemarin.  Berulang kali kami telah ungkapkan dukungan kami kepada Presiden Recep Thayep Erdogan juga kami mendukung pemerintahan Turksi terpilih secara demokratis.
Ia menambahkan rakyat Turki mengalami guncangan paska kudeta tersebut. Obama meyakini apa yang terjadi di Turki sangat menggoncangkan rakyat Amerika juga kalau seandainya kudeta tersebut terjadi juga di negaranya.
Ketika menjawab pertanyaan seorang wartawan bagaimana tanggapan Gedung Putih terkait tindakan yang dilakukan pemerintah Turki terhadap para pelaku kudeta Schultz menjawab AS senantiasa mendukung kebebasan berekspresi dimanapun. Yang dikhawatirkan Obama saat ini bila ada satu Negara yang membredel sebuah media informasi atau membatasi prinsip-prinsip umum dan HAM.
Pada pertengahan Juli kemarin Turki dilanda kudeta militer yang dilakukan sejumlah perwira tinggi militer yang dimotori oleh organisasi Fathulah Gulen yang berusaha menguasai Negara. Namun aksi kudeta ini mendapat penentangan dari masyarakat di semua kota. Mereka berbondong-bondong mendatangi kantor parlemen kepresidenan bandara serta pangkalan-pangkalan keamanan yang memaksa mereka meninggalkan tempat tersebut yang pada akhirnya kudeta gagal total. (asy/melayu.palinfo)