Wakil Kepala Biro Politik GerakanPerlawanan Islam Hamas Ismail Haniyah telah bertemu dengan delegasi KomisiPemilihan Umum Pusat (KPU) Palestina untuk membahas pengaturan pelaksanaanpemilu daerah yang rencananya dilaksanakan pada Oktober 2016 mendatang.
Pada Ahad (17/7) malam Haniyah dandelegasi KPU yang tiba di Jalur Gaza pada Ahad pagi yang dipimpin ketua KPUHana Nasher membahas sejumlah hal yang bisa menyukseskan pemilu Palestina.
Petinggi gerakan Hamas KhalilHayyah dalam konferensi peras di sela-sela pertemuan mengatakan &ldquoKami gerakanHamas akan bekerja dengan segenap potensi untuk menyukseskan dan memudahkanproses pemilu di Gaza dan Tepi Barat.&rdquo
Dia menambahkan &ldquoHarusdilipatgandakan upaya faksi-faksi Palestina untuk menyukseskan pemilu agarmenjadi penguat partisipasi nasional Palestina.&rdquo Dia melanjutkan&rdquoKami berharappemilu daerah ini menjadi pendahuluan bagi diakhirinya perpecahan dan untukmencapai partisipasi nyata guna melaksanakan pemilu legislatif dan presiden.&rdquo
Sementara itu ketua KPU Hana Nashermenyambut baik persetujuan Hamas untuk menyelenggarakan pemilu di Gaza. Diamengatakan &ldquoKami berharap pemilu ini berlangsung bersih dan menjadi secercahharapan untuk mengakhiri perpecahan.&rdquo Dia menambahkan &ldquoKami sudah mendapatkanjaminan yang cukup dari semua faksi dan pihak terkait untuk menghormati hasil pemiluapapun hasilnya.&rdquo
Delegasi KPU Pusat Palestina tibadi Jalur Gaza pada Ahad pagi melalui gerbang Bethanun &ldquoErez&rdquo di utara JalurGaza.
Jum&rsquoat lalu gerakan Hamasmemutuskan untuk mengizinkan pelaksanaan pemilu daerah yang telah diputuskanoleh dewan kabinet Palestina yang akan dilaksanakan pada 8 Oktober 2016mendatang.
Sampai saat ini sudah enam faksisecara resmi akan mengikuti pemilu ini. Yaitu Gerakan Fatah yang dipimpinPresiden Mahmud Abbas Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina (PFLP) Front Demokratuntuk Pembebasan Palestina (DFLP) Partai Rakyat Palestina Persatuan DemokratPalestina dan Inisiatif Nasional Palestina.
Pemilu daerah terakhir di Palestinadilaksanakan pada tahun 2012 hanya di Tepi Barat saja. Gerakan Hamas menolakberpartisipasi dalam pemilu tersebut dan mencegah pelaksanannya di Jalur Gaza.(asw)
