PengacaraBadan Tawanan Hanan Khatib mengatakan bahwa sebanyak 61 wanita Palestina saatini masih mendekam di dalam penjara-penjara penjajah Zionis.
Dalampernyataan yang dirilis hari Rabu (13/7) Khatib mengatakan bahwa para tawananwanita Palestina tersebar di sejumlah penjara 20 tawanan di penjara Damon dan41 di penjara Sharon. Sebanyak 12 tawanan wanita berusia di bawah umur antara12-16 tahun.
Khatibmenyatakan bahwa tawanan Halwah Hamamirah dari desa Hursan di Betleham yangditahan sejak 8 November 2015 dan mendekam di penjara Damon kondisinya sangatburuk akibat luka parah karena kena tembak pada saat penangkapan dirinya.
KepadaKhatib Hawamirah menyatakan bahwa dirinya terluka tembak di pinggang kirinyadari jarak dekat dan sempat pinsang karena luka parah. Dia menyatakan terbangunsudah di rumah sakit Hadasa Israel di ruang ICU.
Diamenceritakan bahwa dirinya dioperasi dan dilakukan pemotongan pada bagian darihati bagian pankreas bagian limfa dan usus. Sebulan lamanya berada di rumahsakit dan selama itu pula kedua tangan dan kakinya diborgol. Perlakuan penjagarumah sakit sangat buruk padanya begitu juga makanan yang disediakan untuknya.
Hamamirahmenjelaskan bahwa dirinya minta melihat anak putrinya yang berusia 18 tahunnamun pihak Zionis menolak dan mencegah dia dikunjungi keluarganya.
Diamenjelaskan bahwa pemeriksaan dilakukan di dalam rumah sakit. Para pemukimYahudi masuk ke kamarnya dan melontarkan celaan kata-kata kotor berteriakpadanya dan melontarkan ancaman. Salah seorang dari mereka mengacungkan tangandan mengancam akan membantainya.
Diamengeluhkan rasa nyeri akibat luka yang dialaminya. Pengotaban yang diberikanpadanya sama sekali tidak berpengaruh apa-apa. Dia menjelaskan bahwa masalahterbesar yang dihadapi para tawanan wanita khususnya yang terluka adalahpemindahan dalam mobil box ke pengadilan yang memakan waktu lebih dari 10 jamsecara terus-menerus sehingga menimbulkan kepenatan dan rasa sangat capek dankepayahan. (asw)