Menteri Luar Negeri Mesir SamihSyikri pada hari Ahad (10/7) bertemu PM Zionis Benjamin Netanyahu di Yerusalem(al-Quds). Ini adalah kunjungan pertama sejak tahun 2007.
Dalam konferensi pers bersamadengan Netanyahu usai pertemuan Syukri mengatakan bahwa proyek solusi duanegara bagi konflik Palestina dan Israel tidaklah jauh untuk dicapai. Dia menyerukandiambil langkah-langkah untuk membangun kepercayaan yang berdampak menghidupkanperundingan antara kedua belah pihak yang telah runtuh secara resmi pada tahun2014.
Dia menilai bahwa situasi saat initidaklah stabil dan tidak mungkin dibiarkan terus. Dia mengatakan &ldquoSetelahini tidak bisa diterima klaim yang mengatakan bahwa situasi sekarang iniadalah yang paling bisa direalisasikan bagi harapan dan obesesi dua bangsaPalestina dan Israel.&rdquo
Sementara itu Netanyahu menyerukankembali kepada orang-orang Palestina untuk mencontoh Mesir dan Yordania yangdinilainya sebagai pemberani untuk bergabung bersama Israel dalam perundinganlangsung. Karena perundingan ini dinilai sebagai satu-satunya jalan yang bisamengatasi semua persoalan yang menggantung antara kedua belah pihak.
Beberapa pekan yang lalu PresidenMesir Abdul Fatah as-Sisi menyerukan kepada Palestina dan Israel untuk&ldquomemanfaatkan kesempatan guna mewujudkan perdamaian historis&rdquo.
Mesir adalah negara Arab pertamayang membangun hubungan diplokatik dengan Israel dalam perjanjian yangditandatangani pada tahun 1979 yang dimediatori oleh Amerika Serikat. (asw)
