OrganisasiKerjasama Negara-negara Islam mengecam keras kekerasan dan represif zionis Israelyang berulang-ulang terjadi terhadap warga Palestina dan berlanjutnya aksi eksekusijalanan serta penggerebekan setiap hari terhadap Masjid Al-Aqsha.
Sekjen OKI EyadMadani menegaskan berlanjutnya pembangunan permukiman yahudi terorisme wargapemukim politik yahudisasi kota Al-Quds isolasi wilayah di sekitar kotatersebut berlanjutnya pencaplokan wilayah Palestina politik rasis terhadapwarga Palestina ketidak berdayaan masyarakat internasional dalam menerapkanresolusi PBB terkait Palestina kondisi-kondisi ini mendorong kekerasan Israel terusterjadi dan semakin membuat warga Palestina dalam kezhaliman dan ketidakadilan.
Eyad juga jugamenyayangkan laporan terakhir Tim Perdamaian Kuartet yang menyamakan penjajahzionis dengan warga Palestina yang menggunakan ungkapan &ldquokekerasan Palestina&rdquoseakan Palestina juga menjadi pelaku kekerasan. Padahal Palestina adalah bangsaterjajah warganya terbunuh lebih dari 2420 dalam dua tahun terakhir sebagiandibakar digusur rumahnya fasilitas diruak fasilitas air dan listrik dirusaksebagai sanksi massa dan sumber dayanya dicuri. Sudah 50 tahun Palestina hidupdalam penjajahan.
Eyad menandaskanlaporan Tim Kuartet Internasional dinilai kehilangan obyektifitas dalammendeskripsikan politik-politik Israel dan tindakan ilegalnya yang selama inimenjadi penghalang utama bagi terwujudnya kemanusiaan dalam solusi politik.
Tim Kuartetdinilai bertanggungjawab secara politik hukum dan moral secara penuh dan harusmenjadi mediator yang netral dalam memaintens proses politik sesuai denganjadwal yang ditentukan dan refresensi yang dibuat PBB yang jelas untukmengambil sikap tegas untuk mengakhiri penjajahan Israel dan mendirikan negara Palestinamerdeka dengan ibukota Al-Quds (Jerusalem).
Eyad jugamengisyaratkan laporan Tim Kuartet juga dianggap tidak mempedulikan usahakonferensi internasional yang ingin mendorong proses perdamaian internasional.(at/melayu.palinfo.com)