Gerakan PerlawananIslami (Hamas) menyatakan perlawanan Palestina saat ini dalam kondisi &ldquodibiarkan&rdquodiblokade dan menjadi target operasi koordinasi keamanan Israel dan Otoritas Palestina.Padahal seharusnya yang menjadi kewajiban adalah mendukung perlawan denganharta dan senjata serta membebaskan blokade.
Dalam keterangannyahari ini Jumat (1/7) dalam rangka Al-Quds Day atau Hari Dunia untuk SolidaritasAl-Quds Hamas menyatakan umat saat ini hidup dalam kekacauan dan kehilanganeksistensi. Persoalan Palestina terutama Al-Quds mengalami kemunduran dari daftarprioritas di tengah umat yang terluka secara internal. Menurut Hamas kondisiinilah yang menyebabkan Israel dengan bebas dan berani menjalankan agendanyadengan penu kelicikan.
Hamas menandaskantanah Palestina dan kota Al-Quds dan tempat suci lainnya bukan hanya persoalanbangsa Palestina semata namun persoalan bangsa Arab dan umat Islam seluruhnya. Karenaitu tanda Hamas kewajiban membebaskannya dari penjajahan zionis Israel dan membebaskanwarganya adalah kewajiban suci dimana seluruh pihak terlibat di dalamnya.
Dalam salinan keteranganyang diterima Pusat Informasi Palestina Hamas menyatakan terimakasihnya atasdukungan semua pihak kepada kelompok perlawanan dengan dana senjata dan sikapdan semua yang berkorban untuk Palestina. Hamas kembali berjanji akan tetapbersama Al-Aqsha dan mendukung perlawanan di Tepi Barat Al-Quds dan akan tetapmemegang kuat senjatanya melawan penjajah sampai kemenangan datang.
Hamas mengajak bangsaArab Islam agar bisa melewati perbedaan mereka untuk bersatu mengarakansenjata hanya kepada musuh utamanya yakni zionis. (at/melayu.palinfo.com)
