Pasukan penjajah Zionis pada hariSelasa (28/6) mengumumkan berakhirnya pelaksanaan rencana khusus untuk melindungiterminal-terminal bus khusus untuk para pemukim Yahudi di Tepi Barat. Hal inidilakukan menyusul terjadinya gelombang aksi-aksi berani mati yang dilakukanpara pejuang intifadhah pada bulan-bulan terakhir sejak meletusnya intifadhahal-Quds pada awal Oktober 2015.
Menurut media Zionis rencana inisudah dilaksanakan pada pekan-pekan terakhir ini setelah disetujui pihakkeamanan Zionis. Media Zionis menyebutkan bahwa rencana ini mencakup peta perlindunganterhadap 40 terminal bus utama di Tepi Barat. Sebagian besarnya berada diwilayah-wilayah di mana aksi-aksi serangan terjadi secara signifikan.
Berdasarkan rencana yang sudahdilaksanakan ini telah dibuatkan perlindungan dan balok-balok semen diterminal-terminal khususnya di sekitar Ghous Etzion dan gerbang Keryat Arba diHebron. Selain itu juga dipasang peralatan elektronik dan dilakukanlangkah-langkah keamanan yang lebih untuk menentukan identitas pelaku jugauntuk memperkecil bahaya dari setiap serangan apapun.
Sejak meletus intifadhah al-Qudsawal Oktober 2015 sudah 34 Zionis tewas dan lebih dari 500 lainnya terlukadalam serangkaian aksi serangan berani mati yang dilakukan para pejuangintifadhah mulai dari aksi penembakan penikaman dan penabrakan. Aksi-aksi inidilakukan para pejuang intifadhah sebagai reaksi atas eskalasi penyerbuan yangdilakukan para pemukim Yahudi dan penjajah Zionis ke masjid al-Aqsha dan upayamembagi masjid secara waktu dan tempat antara Yahudi dan kaum muslimin. (asw)