Pusat kajian tawanan menegaskan Israel senantiasa melakukan penyiksaan didalam penjara sebagai kebijakan yang tersistematis dan terencana dan telah mendapatkanlampu hijau dari Dewan Knesset. Para interogator diperbolehkan menggunakanberbagai macam penyiksaan terhadap para tawanan untuk memaksa mereka memberikandata-data yang diperlukan pihak intelijen. Aksi mereka ini tidak secaraindividu bahkan mendapat payung hukum dari pengadilan Zionis. Merekamenggunakan 80 bentuk penyiksaan di dalam penjara.
Direktur Pusat Kajian Tawanan Riyadh Al-Asyqar dalam laporan internasionalpada 26 Juni kemarin menjelaskan hal ini kepada pusat Infopalestina.
80 Jenis Siksaan
Al-Asyqar mengatakan Israel menggunakan lebih dari 80bentuk siksaat saat mengintrogasi tawanan. Mereka menggunakan kekerasan fisikdan mental. Kekerasan ini bahkan hingga menyebabkan korbannya meninggal.Tercatat 71 tawanan meninggal di dalam penjara dari 207 syuhada tawanan didalam penjara sejak 1967.
Menurut Al-Asyqar 98 % tawanan yang ditahan pemerintahZionis mengalami penyiksaan di dalam penjara khususnya di awal-awal penahananmereka.
Tim Medis Ikut Ambil Bagian
Al-Asyqar mengungkapkanpenyiksaan terhadap para tawanan tidak hanya dilakukan para sipir penjaraataupun keamanan terhadap para wanita Palestina. Mereka dipaksa menelan obat secara agar membatalkan aksi mogok makanya. (asy/melayu.infopalestina.com)