Tue 6-May-2025

20 Lebih Tawanan Sakit di Penjara Zionis Ramleh Sangat Kritis

Minggu 26-Juni-2016

Sumber-sumberresmi HAM Palestina mengingatkan bahwa nyawa 22 lebih tawanan yang sakitditahan di rumah sakit Zionis Ramleh kondisinya sangat kritis. Situasi kesehatanmereka terus memburuk.

PengacaranBadan Urusan Tawanan di PLO Hanan al-Khatib dalam keterangan yang dirilishari Sabtu (25/6) mengatakan bahwa para tawanan yang mendekam di rumah sakitRamleh semi hidup. Nyawa mereka tinggal menunggu waktu saja. Dia meminta adatindakan serius pada level politik untuk membebaskan para tawanan yang sakitini dari status kritis.

Kepada Hananal-Khatib tawanan Dawud Mahmud Khalil (34) asal Ramallah divonis 13 bulanpenjara dan ditahan sejak 18 Desember 2015 mengalami luka di kaki kanannyasaat penangkapan. Luka ini berdampak pada lambungnya sehingga harus dipasangkantong untuk buang air besar karena sakit yang sudah dialaminya selama 6bulan.

TawananYusuf Ibrahim Abdul Fatah (50) dari Yata di pinggiran Hebron ditangkap sejak26 Desember 2012 dan diconis 6 tahun mengalami pendarahan terus-menerus. Hal inimenyebabkan lemahnya tekanan darah hingga sangat rendah. Para dokter terpaksamelakukan transfusi darah karena terus mengalami pendarahan.

Disebutkanbahwa korban kehilangan memori setelah jatuh saat berada di penjar ZionisAshkelon 4 hari kemudian dia barus tersadar di rumah sakit dan setelah itutidak ingan apa-apa.

Korban menderita hemiplegia epilepsi dan dan penyakit kejangyang terus memburuk. Dia terus mengonsumsi obat-obat untuk saraf agar tidak kejang dan ayan (epilepsi) yang bertambahburuk setelahpenangkapannya.

Kondisi korbang semakin parah diasudah mengonsumsi obat-obatan namun tanpa hasil apapun sebagian besar obat yang dikonsumsi adalah obat penghilang rasa sakit dan obat penenang untuk saraf.

Korban juga menderita masalah usus perdarahan terus menerus dan ketidakmampuan untuk buang air kecil. Dia buang hanjat dengan kantong eksternal dan menggunakan popok sebagai akibatdari pendarahan terus menerus.

Hanan Khatib menceritakan konsisitawanan Sami Abu Diyak (33) dari Jenin ditangkap sejak 17 Juni 2012 dandivonis 3 kali seumur hidup ditambah 30 tahun. Dia menderita infeksi dan tumorpada usur. Sudah menjalani operasi pemotongan usus karena adanya tumor kankersepanjang 80 cm. Operasi dilakukan di rumah sakit Zionis Suroka.

Setelah operasi dia tidak sadarselama 34 hari dan berat badannya terus menyusur dari 80 kg menjadi 45 kg.ketika sudah sadar dia tidak bisa bergerak. Abu Diya sudah diberitahu daripara dokter bahwa telah terjadi kesalahan medis di rumah sakit Suorka sehinggakondisinya semakin buruk. (asw)

Tautan Pendek:

Copied