Irama inisiatifpolitik untuk perundingan damai &ndash terakhir inisiatif Perancis – tidak digubrisoleh elit Israel. Sebab koor politik di Israel saat ini adalah kolaborasikelompok kanan dan kanan ekstrim yang telah mengubur &ldquosolusi Two Nation&rdquo danberlomba dengan waktu untuk merealisasikan yahudisasi Al-Quds dan Tepi Barat.
Tahun laluPerancis menggagas inisiatif menggulirkan proses penyelesaian damai yangkonsentrasi kepada pembuatan schedule waktu penarikan Israel dari wilayahjajahan 1967 dan menentukan dua tahun paling lama untuk solusi final. Eropa danDewan Keamanan PBB serta negara Arab akan mensponsori perundingan ini.
Saat ituinisiatif Perancis ini mendapatkan penolakan dari Israel dan disambut baik olehOtoritas Palestina. Perang statemen sempat muncul sampai keluar pernyataanresmi Menteri-menteri Luar Negeri Eropa yang mendukung inisiatif Perancis dalampertemuan yang dihadiri oleh Amerika Rusia Negara Arab dan negara-negaralain.
Tinggal di atasKertas
Dua hari laluUni Eropa menyatakan siap berperan dalam inisiatif Perancis untukmenggulirkan kembali proses perundingan damai antara Israel dan Palestina. Apalagipekan ini secara terpisah Presiden Mahmud Abbas akan bertemu dengan Presiden IsraelReuven Rivlin.
Dalam keterangannya Uni Eropa menyatakan Menlu-menlu Eropamenyambut baik dan mendukung inisiatif perdamaian di Timur Tengah dan pertemuanPBB yang digelar di Paris pada 3 bulan ini mendukung inisiatif tersebut. Merekasiap mendukung solusi menyeluruh dan adil serta permanen terhadap konflik Palestina&ndash Israel yang bisa mewujudkan perdamaian dan stabilitas.
Pengamat urusan zionisme Muhammad Muslih menegaskan pimpinan-pimpinanIsrael merasa nyaman dengan keterangan Uni Eropa sebab tidak menyinggung jelaspersoalan perbatasan dan penarikan yang ditegaskan oleh inisiatif Perancis. Muslihmemprediksi konferensi Paris Perancis akan kehilangan pengaruh.
Berdasarkan eksperimen politik yang dipahami oleh masyarakatinternasional terhadap Israel dalam penyelesaian damai (perundingan) penjajahzionis ini akan menolak dikte dan proyek-proyek perdamian apalagi jika tidakmelibatkan Amerika. Muslih menmabahkan kepada kontributor Pusat InformasiPalestina Netanyahu dan pimpinan Likud sama sekali tidak tertarik gagasan proyekpenyelesaian konflik sesuai dengan visi Uni Eropa.
Jika mundur ke belakangan Perancis di era 1950-an abad lalupernah ikut bermain politik di Timur Tengah. Namun hingga saat ini Perancistak mampu melakukan terobosan lebih terhadap persoalan paling pelik di TimurTengah tanpa dukungan Amerika Serikat.
Sementara itu pengamat politik Thalal Ukal menegaskan Israelsejak tahun lalu bertahan dengan sikapnya menolak inisiatif Perancis. Israel tidakpunya kepentingan dalam inisiatif tersebut. Zionis penjajah ini hanya punyakepentingan melanjutkan proyek yahudisasi Al-Quds dan Tepi Barat.
Maneuver Politik
Sejak dua pekan lalu ada maneuver politik di kawasan Arabdimana Menlu-menlu Arab Eropa dan Amerika semua bicara tidak puas dengansituasi di Timur Tengah terutama persoalan konflik Palestina &ndash Israel.
Pengamat Muslih menilai Israel ingin solusi persoalan Palestinayang bisa mengorbankan negara-negara Arab seperti Yordania dan Mesir dan selalumenolak solusi yang mengubah geografis defacto saat ini. Besar kemungkinan keteranganterakhir Uni Eropa soal inisiatif Perancis tak memiliki implikasi. Perancis jugadiperkirakan akan terus menggulirkannya. (at/melayu.palinfo.com)