Para wakil Arab di parlemen Zionis &ldquoKnesset&rdquomengatakan bahwa kunjungan ke masjid al-Aqsha adalah hal alamiah dan agamabahkan lebih dari itu kunjungan ke masjid al-Aqsha adalah kewajiban nasionaldan kebangsaan. Karena itu masuknya mereka ke masjid al-Aqsha dan shalat didalamnya tidak perlu menunggu izin dari siapapun tidak juga dari penjajahZionis. Larangan kunjungan mereka dinilai sebagai keputusan provokatif.
Dalam pernyatan pers yang dirilispada hari Rabu (15/6) para wakil Arab di Knesset menegaskan bahwa masuk danshalat mereka di dalam masjid al-Aqsha tidak dan tidak akan berkaitan dengankeputusan dari Netanyahu atau polisi Israel atau komisi etik parlemen. &ldquoSepertiinilah sebelumnya dan akan demikian juga akan terjadi&rdquo tegasnya.
Pernyataan ini disampaikan sebagairespon terhadap keputusan kimisi etik parlemen yang mencegah para wakil Arab diparlemen masuk area masjid al-Aqsha dan izin kunjungan diberikan kepada merekapada pekan terakhir bulan Ramadhan sebagai kompensasinya komisi etikmengizinkan anggota Knesset Yahudi untuk menyerbu masjid al-Aqsha usai hariraya.
Para wakil Arab di Knesset yangtergabung dalam Fraksi Bersama mengecam keputusan ini. Mereka menegaskanmenolak keputusan tersebut dan menegaskan prinsip persamaan hak dengan paraanggota Knesset Yahudi yang menyerbu masjid al-Aqsha secara provokatif.
Mereka menegaskan bahwa mereka akantetap melakukan hak alamiyah dan kewajiban nasional mereka serta menentangpemerintahan ultra kanan dan keputusan rasisnya.
Mereka menegaskan bahwa merekatidak akan menunggu instruksi dari pihak-pihak Israel untuk masuk ke masjid al-Aqsha.Mereka juga menyerukan kepada masyarakat Arab dan internasional untuk mendukungorang-orang Palestina khususnya warga al-Quds untuk membela masjid al-Aqsha danal-Quds dari pendudukan penjajah Zionis. (asw)
