Laporan tahunun Biro PBB untukKoordinasi Urusan Kemanusiaan di Palestina (OCHA) mengungkapkan adanya 70 ribuwarga Palestina yang terusir dari rumahnya akiabt agresi terakhir ZIonis keJalur Gaza tahun 2014 lalu.
OCHA mengatakan bahwa orang-orang Palestinakini tinggal dengan hidup secara terpisah-pisah di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Diamenjelaskan bahwa gencatan senjata yang mengakhiri perang ke Gaza pada Agustus2014 tetap berjalan namun kerugian manusian bertambah di Gaza pada triwulanterakhir bersamaan dengan memburuknya situasi di Tepi Barat yaitu setelahmeletusnya intifadhah al-Quds pada awal Oktober 2015.
Berkaitan denganpelanggaran-pelanggaran para pemukim Yahudi di Tepi Barat laporan PBB inimengingatkan terjadi kehilangan dan pencurian sekitar 112 ribu pohon akibatulah para pemukim Yahudi OCHA mencatat peristiwa paling tinggi sejak tahun2006.
Berdasarkan laporan akhir tahun2015 jumlah tawanan di penjara Zionis mencapai lebih dari 6 ribu tawanan iniadalah angkat tertinggi sejak tahun 2010 di samping meningkatnya jumlahtawanan anak-anak yang mencapai 422 anak dan ini angka paling tinggi sejaktahun 2008.
Laporan ini menjelaskan bahwapengusuran dan eksodus masih menjadi sumber kecemasan paling menonjol pada Palestina.Di saat tidak terjadi aksi-aksi pengusuran baru di Gaza masih ada 70 ribu Palestinayang terusir dari rumahnya sedang menghadapi kondisi hidup yang berat dansulit setelah penghancuran rumah-rumah mereka selama agresi musim panas 2014.
Tingkat pengusiran dan eksodus diTepi Barat meningkat secara signifikan dalam 4 bulan pertama tahun 2016. Di manakendaraan-kendaraan berat Zionis menghancurkan bangunan-bangunan dan menambahjumlah Palestina yang terusir.  Selama tahun2016 Zionis menghancurkan 598 bangunan sementara pada tahun 2015 548 danmengusir 858 orang sementara pada tahun 2015 787 orang. (asw)