Menteri Pertahanan Israel berhaluan kanan ekstrim AvigdorLieberman kemarin Kamis memutuskan untuk tak menyerahkan jasad syuhadaPalestina kepada keluarga mereka yang menyerang Israel setelah kabinet kecilIsrael menetapkan untuk menutup dan penuh baldah Yatha seletan kota Hebronserta sejumlah tindakan keamanan lainnya.
Koran Haaretz Israel mengatakan di situs internetnya bahwa keputusanini merupakan pertama dari Lieberman sejak ia menjabat Menteri Pertahanan. Ini berbedadengan sikap pendahulunya Moshe Ya&rsquoalon dan sikap komandan tinggi Israel danbadan intelijen umum Israel Shabak yang cenderung menyerahkan jasad syuhada kepadakeluarga mereka untuk menghindari ketegangan dan konfrontasi.
Haaretz mengutip pernyataan Lieberman salah dalam memahamijasad syuhada ketika dikembalikan. Menurutnya jika tetap ditahan hal itu akanmenjadi penghalang bagi terjadinya kemungkinan serangan kembali.
Keputusan Lieberman ini sebagai bagian dari politik sanksimassal atas serangan di Tel Aviv kemarin yakni Muhammad dan Khalid Mukhamirahyang menewaskan 4 dan melukai 11 lainnya.
Sampai saat ini Israel menahan 8 jasad syuhada Palestina dariAl-Quds sejak beberapa bulan lalu. Diperkirakan Israel tetap akan menyerahkanjasad mereka dalam waktu dekat namun dikubur ke luar Palestina.
Sementara Mahkamah Israel sendiri di Al-Quds mengeluarkankeputusan pada 5 Mei lalu untuk menyerahkan jasad syuhada Palestina yangdibekukan di frezzer sejak Oktober 2016 secara bertahap selama bulan Ramadhan. (at/melayu.palinfo.com)
