Delegasi Hamas di Libanon Ali Barkah menegaskan lawatandialog baru antara Fatah dan Hamas akan digelar di Doha Qatar selama Ramadhanini dengan harapan akan terwujud hasil positif dalam rekonsiliasi nasional.
Dalam salinan pernyataan yang diterima Pusat InformasiPalestina kemarin Selasa (6/7) Barkah menegaskan lawatan dialog baru antaraHamas dan Fatah ini akan digelar di Doha selama Ramadhan untuk mewujudkanrekonsiliasi Palestina sebagai hadiah bulan suci kepada rakyat Palestina.
Barkah meminta presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas danelit Fatah untuk berusaha memperbaiki internal Palestina merformasi PLOberdasarkan prinsip nasional yang demokratis dimana rekonsiliasi Palestinamenjadi pintu utamanya.
Barkah menandaskan Hamas serius menyukseskan rekonsiliasi Palestinakarena meyakini bahwa hal itu akan berpihak pada proyek perlawanan dan berlanjutnyaIntifadhah sebagai sarana paling baik menghadapi penjajah.
Terkait inisiatif Swiss Barkah menilai inisiatif itumasalah penting dalam rekonsiliasi karena memberikan jaminan pencairan gajipegawai sipil di pemerintah Gaza yang lalu yang belum diberikan. Ia berharapUni Eropa mendukung seluruh pegawai pemerintah sipil di Jalur Gaza.
Menolak Inisiatif Perancis
Delegasi Hamas di Libanon ini juga kembali menolak inisiatifperdamaian Perancis karena dianggap bertujuan menghapus persoalan Palestina danmemberikan banyak kompromi kepada Israel. Inisiatif ini bicara tentang solusibagi pengungsi Palestina dengan ganti rugi dan bukan kembali ke kampung halamandi Palestina.
Barkah juga mengkritik tindakan politik UNRWA yangmengurangi dana bantuan kepada pengungsi Palestina. politik ini dinilai hasil tekananpolitik Amerika dan ingin menghabisi isu pengungsi Palestina dengan mengurangisecara bertahap layanan UNRWA.
Selama ini Amerika yang banyak mengendalikankeputusan-keputusan UNRWA. Namun persoalan ini akan dibahas dengan pemerintahLibanon untuk menangani krisis pengungsi Palestina di Libanon. Sebab Libanonsendiri mendukung tuntutan pengungsi Palestina. sementara UNRWA lebih banyakmengambil kebijakan sepihak. (at/melayu.palinfo.com)