Wakil ketua biro politik Hamas Ismail Haniyah kemarinmenegaskan gerakannya tetap berkeras dengan tuntutan membuka pelabuhan di JalurGaza untuk membuka blokade Gaza yang sudah berlangsung selama 10 tahun.
Dilansir kantor berita Shafa Haniyah menegaskan dalamkhutbah Jumat di Masjid Pelabuhan Gaza pembukaan pelabuhan Gaza adalah harapanrakyat Palestina untuk membebaskan Gaza dari blokade. &ldquoKami tegaskan kembalikomitmen kami akan hak dan tuntutan ini.&rdquo
Ia menandaskan tak ada mengalah dan kompromi soal tuntutanpelabuhan Gaza. &ldquoKami mendukung semua usaha yang dikerahkan untuk maslaah ini untukmencerabut hak yang dirampas Israel penjajah.&rdquo Tandasnya.
&ldquoKami tegaskan kepada semua negara dan lembaga yang berusahamewujudkan tuntutan adil pembukaan pelabuhan dan kami mengapresiasi dukungan ini.Pelabuhan Gaza menjadi harapan bangsa Palestina untuk terbebas dari blokadekezhaliman yang berkelanjutan sejak 10 tahun lalu.&rdquo Tegas Haniyah.
Di saat rakyat Palestina terus berjuang dari perang keperang dari konfrontasi ke konfrontasi perlawanan melawan Israel seharusnyaada usaha memanfaatkannya secara politik untuk membuka pelabuhan Gaza.
Kita berharap akan dibuka jalur laut agar rakyat bisaterkoneksi dengan dunia luar bukan hanya sebagai alternetif dari perlintasanyang ada agar &ldquopenjara besar&rdquo yang bernama Gaza tandas Haniyah.
Elit Palestina ini mengapresiasi usaha dunia internasionalmembuka blokade Gaza dengan berbagai kampanye dan aksi yang diikuti oleh unsur Palestinadan relawan dunia Arab dan Islam serta Eropa Asia dan Amerika Latin.
Kampanye pembukaan pelabuhan Gaza ini bertetapan denganperingatan 6 tahun peristiwa Mavi Marmara (bagian dari Freedom Flotilla) pada31 Mei 2010. Kampanye ini sebagai bentuk kesetiaan terhadap para syuhada MaviMarmara yang berjuang menembus blokade dan tentu terhadap semua bangsa Palestina.
Haniyah menilai blokade adalah politik para terorispembunuh dan penjahat yang tidak ada tempat bagi mereka di dunia yang bebasini taka da tempat bagi mereka di masa depan dan di Palestina. Blokade sudahterbukti gagal menekuk lutut bangsa Palestina yang terus melakukan perlawanan.(at/melayu.palinfo.com)